Pascatsunami, Warga Banten Digegerkan Foto Tulisan Kafir di Jidat Ulama

Kamis, 27 Desember 2018 | 11:48 WIB
Pascatsunami, Warga Banten Digegerkan Foto Tulisan Kafir di Jidat Ulama
Penampakan foto meme ulama Abuya Ahmad Muhtadi yang dilabeli tulisan kafir. (Bantenhits.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pascatsunami yang memorakporandakan pesisir pantai di kawasan Banteng, beredar foto ulama asal Banten sekaligus Syuriah NU Banten Abuya Dimyati Muhtadi yang dilabeli kafir dengan tulisan arab di dahinya. Sebagian warga Banten yang menjadi pengikut ulama tersebut pun resah setelah melihat foto Abu Dimyati Muhtadi dilabeli kafir beredar di media sosial.

Menanggapi hal ini, Ketua Peguron Pencak Silat Terumbu Banten Yadi Sufiyadi menganggap hal tersebut merupakan salah satu bentuk fitnah yang keji. Sebab, menurutnya, Abuya Dimyati Muhtadi bin Dimyathi Al-Bantani merupakan ulama kharismatik di Banten.

"Abuya Muhtadi adalah putra dari Abuya Muhammad Dimyathi al-Bantani, pendiri Pondok Pesantren Roudotul ‘Ulum Cidahu, Pandeglang. Kejadian seperti ini adalah tindakan yang tidak berakhlak," kata Yadi seperti dikutip Bantenhits.com--jaringan Suara.com, Kamis (27/12/2018).

Buntut penyebaran meme kafir ke ulama besar itu, Yadi mengaku akan membuat lapoan ke Polda Banten, hari ini.

Baca Juga: Hati-hati! Perempuan dengan Pinggul Kecil Lebih Berisiko Terkena Diabetes

"Karena Indonesia adalah negara hukum, makannya kita biarkan hukum yang berbicara,” jelasnnya.

Dia pun meminta agar polisi segera mengusut pelaku yang menyebarkan gambar foto Abuya Dimyati itu dengan dilebelkan kafir melalui tulisan arab.

"Makanya pada malam ini kita menyatakan sikap dan mengecam orang yang telah mencela seorang ulama besar di Banten. Oleh karenannya, kita meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas permasalah ini," terangnya.

Sementara itu, tokoh NU di Banten Martin Sarkowi mengecam tindakan yang dilakukan oleh sesorang yang telah melecehkan Abuya Muhtadi sebagai ulama besar di Banten.

"Kita sebagai santri sangat terpukul dan prihatin atas pelecehan terhadap ulama Banten ini. Makanya kami siap mendukung peguron pencak silat Banten untuk melaporkan kepada Polda Banten, agar bisa memberikan efek jera. Sehingga tidak ada lagi yang berani menghina ulama Banten," kata Martin

Baca Juga: Antisipasi Roboh, Kolong Fly Over Rawa Buaya Dipasang Penyangga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI