Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan jadwal debat final Capres dan Cawapres di Pemilu 2019. Hal itu dikarenakan belum ada titik temu diantara kedua tim kandidat Capres - Cawapres, terkait opsi debat final yang diberikan KPU tanggal 10 atau 13 April 2019 mendatang.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso mengungkapkan bahwa pihaknya tidak bisa menyepakati untuk tanggal 10 April. Hal tersebut dikarenakan Prabowo sudah memiliki agenda pada tanggal tersebut.
"Capres kami (Prabowo Subianto) pada tanggal 10 Januari sedang ada agenda yang sulit untuk diubah jadwalnya, sehingga kami mengusulkan tanggal 13, sesuai draft awal KPU," kata Priyo di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Selain itu, alasan BPN memilih 13 April yakni juga karena tanggal tersebut bertepatan dengan sehari sebelum hari tenang bagi Capres - Cawapres menjelang hari pemilihan suara.
Baca Juga: Tewas Ditembak, Letkol Dono adalah Penyidik Kasus-kasus Prajurit
"Ini momen berharga bagi kedua paslon untuk kesempatan terakhir menyampaikan ide brilian terbaik, untuk menyampaikan visi misi dan ide besar dan program besar tentang republik," ujarnya.
Alasan kubu Prabowo - Sandiaga yang disampaikan Priyo membuat bingung Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin karena dianggap plin plan dalam menetapkan tanggal untuk debat terakhir. Sebelumnya BPN sempat mengusulkan kalau debat terakhir pada tanggal 10 April.
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi - Maruf Amin, Lukman Edy mengatakan kalau hal tersebut malah mengganggu jadwal yang sudah ditetapkan pihaknya. TKN Jokowi asalnya sudah sepakat dengan usulan KPU bahwa debat terakhir dilakukan pada 10 April, bahkan sudah mengosongkan jadwal kedua Capres - Cawapres nomoru urut 02 itu.
"Kalau keputusannya sudah diambil misalnya tanggal 10 ya sudah kita ikutin saja tanggal 10 agar jadwal paslon kami ini tidak terganggu agendanya untuk mengisi 21 hari kampanye besar di daerah. kalau maju mundur kan terganggu jadwal kami," kata Edy di lokasi yang sama.
Meskipun begitu Edy menegaskan pasangan Jokowi - Ma'ruf tetap siap tanggal berapapun KPU akan menetapkannya.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Bareskrim, Sesmenpora Dicecar Pertanyaan soal Mafia Bola
Melihat hal tersebut, Ketua KPU Arief Budiman akhirnya memberikan waktu kepada kedua tim kampanye untuk membicarakan hal tersebut.
"Kami berikan kesempatan, silakan kedua tim bertemu untuk membahas apakah tanggal 10 atau 13. Tapi pembahasan jangan lama-lama, supaya bisa mempersiapkan hal itu dengan lebih baik," ujar Arief.
Oleh karena itu, Ketua KPU Arief Budiman memberikan kesempatan kepada kedua tim kampanye untuk berembuk memilih salah satu dari kedua tanggal tersebut sampai dengan pertemuan berikutnya pada tanggal 28 mendatang.
"Kami berikan kesempatan, silakan kedua tim bertemu untuk membahas apakah tanggal 10 atau 13. Tapi pembahasan jangan lama-lama, supaya bisa mempersiapkan hal itu dengan lebih baik," pungkas Arief.