Penembakan di Jatinegara, Mengapa Serda Johni Bawa Senpi saat Tak Bertugas?

Rabu, 26 Desember 2018 | 15:13 WIB
Penembakan di Jatinegara, Mengapa Serda Johni Bawa Senpi saat Tak Bertugas?
Ilustrasi pistol memuntahkan proyektil peluru. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Inf. Kristomei Sianturi mengatakan, tim gabungan menemukan 9 selongsong peluru di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan di Jatinegara terhadap anggota TNI bernama Letkol Dono Kuspriyanto.

Diketahui, Letkol Dono tewas usai dibrondong senjata api oleh anggota TNI Angkatan Laut bernama Serda Johni Rusdianto di dekat Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, (25/12/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Selain itu, ditemukan pula motor yang dikendarai oleh Serda Johni, yakni sepeda motor Yamaha N-Max dengan nomor polisi B 4619 TSA.

"Dari TKP tim gabungan menemukan 9 selongsong peluru pistol, satu buah mobil dinas dengan nomor registrasi 2334-34 dan satu buah kendaraan roda dua dengan nomor polisi B 4619 TSA yang digunakan Serda Johni dan satu buah tas korban yang berisi identitas dan handphone," ujar Kristomei di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Hanya saja, Kristomei tak menjabarkan secara detail mengenai jenis sejata api yang digunakan Serda Johni. Hal tersebut akan disampaikan setelah proses pemeriksaan terhadap Serda Johni oleh POM AU telah rampung.

"Untuk saat ini belum bisa kami rinci. Itu nanti setelah pemeriksaan selesai. Yang jelas sudah diketahui kalau itu pistol dinas," jelasnya.

Lebih jauh, Kristomei mengatakan, dalam pemeriksaan nantinya akan dipertanyakan terkait alasan senjata api atau senpi itu bisa dibawa oleh Serda Johni saat tidak bertugas.

"Kenapa dibawa keluar, menggunakan pakaian preman. Nah itu sampai saat ini (akan diperdalam), biarkan tim penyidik dari pom AU untuk menyelidiki lebih lanjut," tutur Kristomei.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI