"Terus saya bonceng mereka buru-buru untuk kabur. Tapi baru jalan sekitar 6 meter saya bertiga keburu tergulung ombak," imbuhnya.
Saat berjuang menaklukkan kerasnya gulungan tsunami, Haerudin berpikir itu adalah malam minggu terakhir dalam hidupnya.
Ternyata, Haerudin salah sangka. Ia berhasil hidup setelah digulung tsunami meski lengan kanannya tertancap paku.
Sang kekasih, Tuti, juga selamat dari tragedi itu. Begitu juga Alexa. Ibu dan anak itu selamat setelah tersangkut di bagian atap rumah warga.
"Saya sudah berpikir bakal meninggal malam itu. Tapi alhamdulillah ternyata enggak. Tuti dan Alexa juga selamat, alhamdulillah," ucapnya.
Kekinian, Haerudin mengakui masih trauma. Dia juga merasa kebingungan, karena rumah beserta seluruh harta benda yang dimilikinya turut hancur akibat gelombang tsunami yang menerjang.