Tak Hanya di Lampung, Suara Dentuman Misterius Juga Terdengar di Sumsel

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 26 Desember 2018 | 11:54 WIB
Tak Hanya di Lampung, Suara Dentuman Misterius Juga Terdengar di Sumsel
Ilustrasi langit. (unsplash/Daniel Olah).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa warga lainnya juga mempertanyakan suara dentuman/gemuruh dan kilatan petir itu, dan mengharapkan pihak berwenang dapat menjelaskannya sehingga tidak menimbulkan kecemasan bagi mereka.

Penjelasan BMKG

Terkait hal itu, dalam penjelasan tertulis dari BMKG Lampung disampaikan bahwa hingga saat ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM terus melakukan pemantauan kondisi aktivitas tremor Gunung Anak Krakatau.

Begitu juga dengan kondisi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi, karena kondisi ini sewaktu-waktu dapat mengakibatkan longsor tebing kawah Gunung Anak Krakatau ke laut dan berpotensi memicu gelombang tinggi atau tsunami. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan menghindari lokasi pesisir/pantai setidaknya sejauh minimal satu kilometer dari bibir pantai terdekat.

Baca Juga: Tim Penyelamat Korban Tsunami Selat Sunda Dikejar Gelombang Tinggi

BMKG juga menyatakan terkait dentuman, pihaknya tidak mendeteksi adanya awan Cumulonimbus yang signifikan di wilayah Lampung selain yang ada di wilayah Gunung Anak Krakatau saat ini. Ketinggiannya mencapai lebih dari 10 km terlihat dengan jelas adanya kilat dari arah kantor BMKG Lampung di Bandara Radin Inten II Branti, Lampung Selatan.

Namun untuk dentuman, pihaknya tidak mendengarnya sama sekali sampai saat ini, mengingat jarak dengan Gunung Anak Krakatau kurang lebih 100 km.

Pihak BMKG Lampung menyatakan pula, untuk detail mengenai aktivitas Gunung Anak Krakatau, menegaskan untuk menghubungi pihak PVMBG karena pihak BMKG tidak paham mengenai detail kondisi dan pemantauan aktivitas gunung api di dalam laut tersebut.

BMKG mengingatkan, pascaterjadi bencana, seperti tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam, masyarakat biasanya sangat mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak valid. Faktor trauma dan takut mengalami kejadian yang sama memang sangat mudah membuat kepanikan.

Di sinilah BMKG bersama institusi terkait memiliki peran untuk turun ke lapangan dan memberikan penjelasan kepada masyarakat terdampak agar tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Pendiri PAN Desak Amien Rais Mundur

BMKG meminta masyarakat tetap sabar dan selalu mencari informasi dari sumber yang benar, tepat, dan terpercaya, sehingga tidak mudah terhasut informasi yang tidak benar maupun hoaks disebarkan pihak tidak bertanggungjawab hanya untuk menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang sedang mengalami bencana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI