Suara.com - Keluarga Hartono selamat dari terjangan gelombang tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu karena lari ke tengah laut dengan perahunya. Di perahu itu ada seorang istri dan anaknya yang masih kecil.
Saat tsunami Selat Sunda terjadi, Hartono dan keluarganya tengah memancing cumi. Saat mau terjadi stunami, air laut surut sehingga dia memutuskan menjauh ke tengah, dan akhirnya selamat.
Usai terjadi tsunami, dia bersama nelayan lainya yang selamat memilih tinggal sementara di Pulau Kujanan Selat Sunda. Kemudian baru memutuskan pulang pada Selasa (25/12/2018) pagi.
Hartono berlayar selama 1,5 jam dari Pulau Kujanan ke desanya di Desa Kenali Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Di Pulau Kujanan, dia selama 3 hari mengungsi di sana.
Baca Juga: Isu Tsunami Susulan, Emed: Kalau Gusti Allah yang Ngomong Baru Saya Percaya
Puluhan nelayan di Desa Kenali yang cemas memikirkan nasib teman-temanya yang tidak kunjung pulang, gembira menyaksikan sejumlah perahu nelayan mendekat bibir pantai.
Mereka berdiri di tepi pantai, di tempat perahu biasa disandarkan menanti teman-temanya pulang. Mereka gembira setelah melihat sejumlah perahu mendekat dan langsung bersiap menyambut.
Setalah menepi, perahu pun disandarkan dengan didorong bersama-sama naik ke daratan pantai.
Menurut Hartono, masih terdapat sejumlah nelayan di pulau yang belum berani pulang dan minta dievakuasi. (Antara)
Baca Juga: Anak-anak Korban Tsunami Selat Sunda Dapat 2 Ton Biskuit, Siapa yang Kasih?