Beredar Isu Tsunami Datang Lagi, Ratusan Warga Lampung Kembali Mengungsi

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 26 Desember 2018 | 07:30 WIB
Beredar Isu Tsunami Datang Lagi, Ratusan Warga Lampung Kembali Mengungsi
Ilustrasi suasana warga desa Caringin saat mengungsi di Masjid Jami Al-Hidayah daerah Kampung Picungbera, Anyer, Selasa (25/12). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan warga Kota Bandarlampung yang tinggal di pesisir Teluk Lampung dan sekitarnya kembali mengungsi ke posko pengungsian di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung pada Rabu (26/12/2018) dini hari karena khawatir tsunami datang lagi.

"Saya kembali lagi, karena dengar kabar nanti malam ada tsunami jam 01.00 WIB. Makanya saya kembali lagi mengungsi," kata Putri, pengungsi asal Kotakarang, Telukbetung, Bandarlampung.

Putri memilih kembali mengungsi ke Kantor Gubernur karena tempat itu berada di dataran tinggi dan jauh dari laut sehingga kemungkinan akan aman dari bencana seperti tsunami.

Pada Sabtu (22/12) malam, ketika tsunami menyapu kawasan sekitar Selat Sunda termasuk bagian pesisir Lampung, Putri juga mengungsi di Kantor Gubernur bersama warga yang lain.

Baca Juga: Cerita Pilu Nelayan Sumber Jaya: Desa Rata Diterjang Tsunami, Warga Hilang

"Bila sudah aman saya dan keluarga akan pulang lagi ke rumah. Karena lebih nyaman tidur di rumah," kata Putri seperti diwartakan Antara.

Sementara Waliyah, warga daerah Lempasing di Kota Bandarlampung, mengaku mengungsi karena masih trauma mendengar suara ombak besar dan angin, terutama pada malam hari.

"Saya masih takut mas. Bila sudah kembali kondusif saya pulang ke rumah. Siapa yang betah tinggal di pengungsian, pasti tidak ada," katanya.

Waliyah mengaku menanti informasi prakiraan cuaca dan risiko tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memutuskan apakah akan pulang atau tetap mengungsi.

Sebagian pengungsi mengaku mendengar kabar mengenai potensi tsunami dari mulut ke mulut dan pesan singkat yang dibagikan melalui telepon seluler.

Baca Juga: BMKG Kini Punya Aplikasi Pantau Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Di antara mereka sebenarnya ada yang tidak mempercayai kabar tanpa sumber jelas yang beredar lewat layanan pesan singkat, namun tetap memilih mengungsi guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI