Cerita Pilu Nelayan Sumber Jaya: Desa Rata Diterjang Tsunami, Warga Hilang

Rabu, 26 Desember 2018 | 07:07 WIB
Cerita Pilu Nelayan Sumber Jaya: Desa Rata Diterjang Tsunami, Warga Hilang
Suasana Desa Sumber Jaya di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang usai diterjang tsunami Selat Sunda. (Suara.com/Muhammad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Erwan (34) seorang nelayan asal Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten seketika terkejut mendapati rumahnya hancur. Awalnya ia tak tahu kalau ternyata rumahnya hancur akibat diterjang tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Ia memang tak tahu, Sabtu malam itu menjadi tragedi yang tak terlupakan bagi warga di desanya. Gelombang air laut tiba-tiba datang menerjang dan menghancurkan banyak rumah maupun material lain di desanya.

Beberapa jam sebelum tsunami menerjang, pada Sabtu sore sekitar pukul 16.30 WIB, Erwan bersama tujuh nelayan lainnya seperti biasa bersiap pergi melaut di dekat Pulau Umang.

Erwan mengungkapkan, sepanjang waktu saat ada di tengah laut tidak ada hal atau pertanda mengkhawatirkan baginya. Sebab, ketika itu cuaca cukup baik dan ombak pun tidak terlalu kencang.

Baca Juga: BMKG Kini Punya Aplikasi Pantau Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Hanya saja, beberapa kali ia mendengar aktivitas letupan dari Gunung Anak Krakatau. Hanya saja, letusan seperti itu sudah kerap kali ia dengar sehingga menjadi hal yang biasa di telinganya.

"Waktu kejadian tsunami itu saya lagi di tengah (laut), awalnya mah enggak tahu kalau ada tsunami. Di laut itu biasa saja, enggak ada kejadian apa-apa, cuaca bagus arus juga enggak terlalu besar. Anak Gunung Krakatau aja aktif, ada suara-suara letusan gitu kaya biasa aja," tutur Erwan saat di temui di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Selasa (25/12/2018).

Kemudian, Sabtu malam sekitar pukul 22.30 WIB Erwan bersama teman-temannya memutuskan untuk kembali ke rumah. Ketika itu, kejanggalan mulai dirasakan Erwan tak kala mulai mendekati pesisir pantai Sumur.

Suasannya tak seperti biasa, gelap gulita nyaris tak ada cahaya. Hal itu menimbulkan banyak tanya bagi Erwan. Sebab, sekalipun ada pemadaman listrik, suasana tak akan segelam pada Sabtu malam itu.

"Pokoknya itu gelap gulita. Nah waktu saya sampai pesisir ternyata semua sudah berantakan, hancur semua udah enggak ada orang sama sekali," tuturnya.

Baca Juga: Kabupaten Donggala Kembali Diguncang Gempa

Melihat desanya telah hancur, seketika Erwan dan tujuh temannya panik bukan main. Mereka langsung bergegas melihat rumahnya masing-masing untuk memastikan keadaan keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI