Korban Tsunami di Lampung Dihantui Isu Air Laut Naik

Selasa, 25 Desember 2018 | 15:53 WIB
Korban Tsunami di Lampung Dihantui Isu Air Laut Naik
Ibu dan anaknya yang selamat dari terjangan tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12), pulang ke reruntuhan rumah mereka untuk menyelamatkan barang-barang berharga. [Demy Sanjaya / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian warga masih takut kembali ke Gudang Lelang, Telukbetung, Bandar Lampung setelah maraknya isu adanya susulan tsunami. Berseliweran isu tersebut, juga memaksa perempuan bernama Nur Azizah (32) memilih menetap di tempat pengungsian.

"Kalau saya ini ikut-ikutan saja, kata warga lain mau ada tsunami di Gudang Lelang, ya saya ikutan mengungsi. Saya enggak tahu persisnya info itu dari mana,” kata Nur, warga Gudang Lelang, saat ditemui duajurai.co--jaringan Suara.com di pengungsian Komplek Kantor Gubernur, kemarin.

Sama halnya dengan Ahmad Kirman (36). Dia mengaku sempat pulang ke rumah ke Gudang Lelang pada Minggu (23/12/2018) pagi. Namun, ketika mendengar isu air laut kembali naik pada Minggu malam, Ahmad memilih memboyong anak istrinya mengungsi kembali ke Gedung Balai Keratun Pemprov Lampung.

"Kita antisipasi saja. Kalau kabar itu bohong, ya Alhamdulillah. Tapi kalau benar, kan kami sudah berusaha menyelamatkan diri sebelum terjadi,” katanya.

Baca Juga: Terseret Tsunami, Tim SAR Temukan 3 Jenazah di Perairan Selat Sunda

Terkait hal ini, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengakui jika isu itu beredar sehari setelah pemukiman warga tersapu tsunami pada Sabtu (22/12/2018) malam. Maraknya isu tersebut, kata dia membuat jumlah warga yang menetap di pengungsian berubah-ubah. Di hari pertama, kata dia, ada sebanyak sekitar 3000 warga mengungsi. Namun pada dini hari yaitu pukul 2, jumlahnya berangsur berkurang. Namun bertambah lagi pada jam berikutnya.

"Tapi begitu ada isu lagi, jam 3 mereka datang lagi, ramai lagi di sini, sehingga total mencapai 5500 pengungsi. Lalu, paginya sepi lagi dan ketika ada isu, mereka datang lagi. Isu-isu yang beredar itu memengaruhi warga, dan membuat warga takut," katanya.

Namun demikian, Sumarju meminta agar warga tetap tenang dan tetap waspada, tapi jangan mudah termakan isu dan informasi yang tak jelas asalnya.  "Yang penting masyarakat tetap waspada, tapi jangan tergopoh-gopoh. Santai, sabar, tetap waspada. Karena saat ini banyak sekali informasi toh," ujar Sumarju.

Kepala Bidang (Kabid) Kesiap-siagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung M Rizki menyampaikan masih ada sebaian warga yang mempercayai informasi hoaks terkait adanya gelombang laut yang kembali meningkat.

"Kita tak bisa membatasi mereka mengungsi. Karena saat ini banyak berita-berita yang tidak bertanggungjawab beredar di masyarakat. Nah, mereka lebih percaya itu. Artinya kami tidak mengimbau mereka mengungsi, dan kami juga tidak melarang mereka untuk mengungsi. Maka kami siapkan tempat-tempat pengungsian," kata Rizki

Baca Juga: Presiden Argentina Akui Warganya Tengah Hidup Dalam Kemiskinan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI