Natal adalah Perlawanan, Kristiani Gaza Palestina dalam Kepungan Israel

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 25 Desember 2018 | 15:40 WIB
Natal adalah Perlawanan, Kristiani Gaza Palestina dalam Kepungan Israel
Warga Kristen Palestina memakai pakaian Sinterklas ikut aksi protes dan melempari militer Israel memakai batu, 19 Desember 2017. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

”Sebagai balasan, kami menerima 104 kali penolakan. Hanya 350 petisi yang diterima, itu juga mayoritas untuk anak-anak. Apa anak-anak bisa pergi sendiri tanpa orang tua? Israel selalu menolak dengan alasan masalah keamanan, dalih mereka seperti biasa," keluhnya.

Israel yang mengklaim sebagai negara demokratis, menerapkan aturan pemohon petisi haruslah berusia 18 tahun atau lebih muda. Selain itu, petisi juga bisa diajukan oleh orang berusia 50 tahun atau lebih tua.

Tapi Ayyad menuturkan, tak jarang orang-orang berusia 50 tahun ke atas yang mengajukan petisi untuk mengunjungi Betlehem saat Natal atau perayaan keagamaan lain ditolak.

"Israel tidak membedakan antara Muslim dan Kristen Palestina. Jika Anda hanya Palestina, Anda akan terus dikenakan hukuman kolektif Israel, tindakan tegas dan larangan bepergian."

Baca Juga: Baru Rilis, Xiaomi Mi Play Disusun Jadi Pohon Natal

COGAT mengklaim pada laman daringnya bahwa, "Kebebasan beribadat dan beragama adalah bagian dari nilai-nilai yang dipromosikan Israel, dan kami bekerja untuk mempromosikan pemenuhan mereka".

Sebuah pernyataan dari pemerintah Israel membantah menempatkan batasan usia pada izin bagi warga Palestina Kristen Gaza untuk melakukan perjalanan ke Tepi Barat yang diduduki.

"Izin disetujui dan dikeluarkan sesuai dengan protokol dan kriteria yang relevan, dan tunduk pada izin keamanan standar," demikian pernyataan itu.

Gereja Kelahiran Yesus di Betlehem Palestina

'Satu orang'

Meski berada dalam kepungan dan terjerat peraturan diskriminatif, umat Kristiani di Gaza tetap melakukan perlawanan.

Baca Juga: Imbas Tsunami Selat Sunda, Destinasi Wisata Ragunan Membludak

Natal tahun 2018 ini, mereka tetap melakukan perayaan dan mengangkat tema “Natal dan Persatuan Palestina untuk Kemerdekaan.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI