Suara.com - Ngdani, pemilik Rumah Makan Batin Sayang terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit karena turut menjadi korban saat kedainya dilalap si jago merah pada Senin (24/12/2018) petang. Sebab, lelaki paruh baya itu nekat memadamkan kobaran api dengan tangan kosong.
"Pas saya masuk warung, asap sudah mengepul dan membuat pengap. Saya lihat ada tangga untuk naik ke plafon warung. Ternyata, bapak pemilik warung ada di atas sedang berupaya memadamkan api,” kata Bayu Hartanto seperti diwartakan duajuari.co--jaringan Suara.com, kemarin.
Beruntung, nyawa Ngdani tertolong setelah diselamatkan Bayu memberanikan diri masuk ke kedai yang sudah terbakar. Ngdani dibawa keluar warungnya dalam kondisi tubuh sudah terluka bakar. Ketika itu, Istri dan anak korban lebih dahulu menyelamatkan diri.
"Korban memang sudah berusia lanjut. Jadi, begitu panik kurang berpikir jernih. Malah berusaha memadamkan api pakai tangan," ujarnya.
Baca Juga: Diterjang Tsunami, Gereja Pantai Carita Tunda Ibadah Kebaktian Natal
Hal senada disampaikan Maryamah, istri Ngdani. Menurutnya, saat mengetahui ada yang terbakar, sang suami sempat mencari air. Namun, karena kesulitan dapat air dan panik, suaminya malah naik ke plafon dan berusaha memadamkan api dengan tangan kosong.
"Tadi itu, suami saya mematikan api malah pakai tangan. Jadi, malah turut terbakar," ujar Maryamah.
Akibat aksi nekatnya itu, tangan dan kepala Ngdani mengalami luka bakar. Kini, Rumah Makan Batin Sayang yang hangus terbakar juga sudah dipasang garis polisi.