Suara.com - Terjangan tsunami yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Banten dan Lampung menyisakan banyak cerita. Salah satunya adalah dari tiga nelayan di Desa Kenali, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Ketiga nelayan itu berhasil selamat dari hempasan tsunami usai berenang hampir 16 jam lamanya. Dimulai dari kaki Gunung Anak Krakatau hingga Pulau Segara Anak.
Melansir laman Bantenhits.com yang mendapat rekaman sebuah video, menyebut tiga nelayan itu adalah Ican, Rudi dan Iyan. Dari pengakuan mereka, 12 nelayan Desa Kenali lainnya hingga Senin (24/12/2018) siang kemarin belum ditemukan.
Ketiga nelayan Desa Kenali ini berangkat melaut pada Jumat (21/12/2018). Mereka kemudian bermalam di kaki Gunung Anak Krakatau. Saat tengah memasak, rombongan nelayan ini tiba-tiba dihempaskan gelombang setinggi 12 meter.
Baca Juga: Dihempas Tsunami, Rahmat 2 Hari Tak Makan dan Minum Air Botol Sisa
“Gelombangnya ada tiga kali. Kami berenang dari (Sabtu malam, 22 Desember 2018) jam 8 malam sampai jam 12 siang (Minggu, 23 Desember 2018)," kata Iyan diamini dua rekannya.
"12 teman kami sampai sekarang belum ketahuan," sambung Ican, nelayan lainnya.
Data BNPB hingga Senin pagi, 24 Desember 2018 menyebutkan, 239 orang meninggal dunia, sementara 785 lainnya mengalami luka-luka akibat tsunami di Pandeglang dan Serang.
Selain merenggut korban jiwa, tsunami juga merusak 611 unit rumah, 69 hotel dan vila, 60 warung makan dan toko, 350 perahu/kapal, dan 71 unit kendaraan.
Baca Juga: Alat Pendeteksi Tsunami Selat Sunda Hilang 11 Tahun Lalu