Isu Jokowi Kader PKI Terus Bergulir, Ma'ruf Amin: PKI Mata Lu

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 24 Desember 2018 | 19:36 WIB
Isu Jokowi Kader PKI Terus Bergulir, Ma'ruf Amin: PKI Mata Lu
Mantan Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti menyambangi kediaman Cawapres nomor urut 1 Maruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (11/12/2018). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, pendampingnya di Pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi bukan kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Isu tersebut dipastikan hoaks setelah dibuktikan dengan pernyataan mantan politisi Gerindra La Nyalla Mattalitti.

"Katanya Jokowi PKI, PKI dari mana? beliau sudah berkali-kali membantah," kata Ma'ruf di Pesantren Yasina, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (24/12/2018).

La Nyalla sebelumnya mengakui telah menyebarkan isu hoaks Jokowi sebagai kader PKI pada Pilpres 2014. Atas hal tersebut, kini La Nyalla sudah minta maaf ke Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Bahkan kemarin ada orang yang ngaku namanya La Nyalla, kata dia 'saya yang bilang Jokowi PKI', sekarang saya tobat, saya minta maaf, saya minta ampun saya telah melakukan fitnah. Dia datang ke rumah saya, terus bikin pernyataan pers sudah tobat," kata Ma'ruf.

Baca Juga: 11 Tsunami Selat Sunda: Pisahkan Sumatera-Jawa dan Air Mendidih di Jakarta

Dengan adanya pengakuan dari penyebar hoaks tersebut, Ma'tuf meminta agar masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu negatif yang belum diketahui kebenarannya.

"Lah orang yang bikin (hoaks) saja udah nyabut, ini yang cuma denger malah masih terus saja (bilang Jokowi) PKI, PKI. PKI mata lu !. Orang yang bikinnya aja sudah bilang nggak. Jadi kita memang harus hati-hati jangan mudah terprovokasi dengan berita bohong," jelas Ma'ruf.

Tidak hanya itu, Ma'ruf juga membantah isu bahwa Jokowi anti terhadap Islam. Menurutnya, baru dalam pemerintahan Jokowi ditetapkan Hari Santri Nasional dan mengangkat kyai sebagai calon wakil presiden.

"Makanya heran ada orang yang mengatakan Jokowi itu anti islam, padahal Jokowi yang menetapkan Hari Santri Nasional, padahal Jokowi yang mengangkat kyai jadi wakil presiden," katanya.

"Bisa saja kan Jokowi milih yang lain bisa dari pengusaha, politisi, TNI-Polri. Tapi beliau milih kyai (saya), milih santri, berarti beliau cinta kepada kyai dan kepada santri," Ma'ruf menambahkan.

Baca Juga: Perangi Match Fixing, PSSI Segera Agendakan Pertemuan dengan Polri dan FIFA

Kontributor : Rambiga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI