Tsunami di Selat Sunda, Dulu sampai Pisahkan Pulau Sumatera dan Jawa

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 24 Desember 2018 | 17:12 WIB
Tsunami di Selat Sunda, Dulu sampai Pisahkan Pulau Sumatera dan Jawa
Ilustrasi - Letusan Gunung Krakatau tahun 1883. [Berbeel; 1887]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang tinggi air laut alias tsunami pada Sabtu (22/12) di Selat Sunda, telah memorakporandakan sebagian pesisir wilayah Banten dan Lampung. Sampai Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tsunami telah menewaskan 281 orang.

Tsunami yang terjadi di perairan Selat Sunda yang menjadi jalur utama menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera itu bukan kali pertama terjadi.

Dalam Jurnal Geologi Indonesia Volume III 4 Desember 2008 berjudul "Tsunamigenik di Selat Sunda: Kajian Terhadap Katalog Tsunami Soloviev" yang ditulis oleh Yudhicara dan K Budiono, telah terjadi 11 kali tsunami di kawasan tersebut.

Kesebelas tsunami itu terjadi sejak tahun 416 hingga 1958, dan disebabkan sejumlah faktor, baik pergeseran lempeng maupun aktivitas Gunung Api yag menjadi cikal bakal Gunung Krakatau.

Baca Juga: Pesan Terakhir Bani Seventeen ke Istri: Titip Anakku Ya...

”Tsunami yang terjadi akibat erupsi gunung api bawah laut Krakatau terjadi pada tahun 416, 1883, dan 1928. Kemudian dari faktor gempa bumi terjadi 1722, 1852, dan 1958,” tulis Yudhicara dan Budiono dalam artikel ilmiah tersebut.

Penyebab lainnya seperti diduga akibat kegagalan lahan berupa longsoran, baik di kawasan pantai maupun di dasar laut terjadi pada tahun 1851, 1883, dan 1889.

Sementara yang terbaru pada Sabtu (22/12) akhir pekan lalu, gelombang tinggi yang diklaim sebagai tsunami masih dicari penyebabnya. Dugaan awal, gelombang tinggi tersebut berasal dari longsoran tubuh Gunung Anak Krakatau.

Sepanjang sejarah letusan, busur gunung api bawah laut Krakatau telah mengalami empat tahap pembangunan dan tiga tahap penghancuran.

Kondisi geologi dasar laut Selat Sunda tergolong labil, hal ini disebabkan oleh perkembangan struktur geologi aktif yang membentuk terban. Terban ini berpotensi menimbulkan longsor akibat gempa bumi.

Baca Juga: 43 Korban Tsunami Selat Sunda Dirawat di RS Puri Cinere, Lima Patah Tulang

Jejak sejarah letusan hingga menyebabkan tsunami terjadi pada tahun 1883. Letusan Gunung Krakatau itu menarik perhatian dunia, karena material yang dikeluarkan menyebabkan tsunami di Sumatera baguan selatan dan Jawa Barat bagian barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI