Suara.com - Jafarudin menjadi salah satu warga yang selamat saat terjadi tsunami di Dermaga Bom, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam. Dia mengakui bisa selamat setelah menaiki sepeda motor. Bahkan, dia mengaku menyelamat dua bocah saat dermaga itu diterjang tsunami.
"Warga berhamburan menuju bukit. Saya sempat menyelamatkan dua anak yang lari mencari orang tuanya," kata Jafarudin seperti dikutip Duajurai.co--jaringan Suara.com di Dermaga Bom, kemarin.
Menurutnya, tinggi gelombang tsunami yang menerjang dermaga itu mencapai tiga meter. Hampir sebanyak tiga kali dermaga itu terjangan tsunami. Jafarudin juga mengakui sempat kesulitan mengendarai sepeda motor saat menyelamatkan diri dari kejaran tsunami. Sebab, kata dia, ketika itu air laut sudah menutupi jalan.
"Sekitar satu menit ombaknya datang lagi menghantam dermaga. Jadi, jalan itu sudah penuh air. Barang dagangan para pedagang hanyut sampai ke tengah jalan," kata dia.
Baca Juga: BMKG: Gempa Gunung Anak Krakatau Picu Tsunami dalam Waktu 24 Menit
Sebelum menyelamatkan diri dengan menggunakan sepeda motor, warga Aceh itu juga sempat melihat warga yang sudah dalam kondisi tersapu ombak dari tsunami tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (24/12/2018) sekitar pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang saat terjadi tsunami di Selat Sunda. Akibat bencana alam itu, sebanyak 11.687 orang terpaksa mengungsi.
Sedangkan, kerusakan fisik yang diakibatkan tsunami di antaranya yakni 611 unit rumah, 69 unit hotel, 60 warung, dan 420 perahu.