Teladani Yesus, Jemaat Malam Misa Natal di Katedral Doakan Korban Tsunami

Senin, 24 Desember 2018 | 16:31 WIB
Teladani Yesus, Jemaat Malam Misa Natal di Katedral Doakan Korban Tsunami
Doa bagi seluruh korban tsunami akan dipanjatkan pada perayaan Malam Misa Natal 2018. (Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gereja Katedral Jakarta ikut berbela sungkawa atas terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (23/12/2018) malam. Doa bagi seluruh korban pun akan dipanjatkan pada perayaan Malam Misa Natal 2018.

Tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung tersebut mengagetkan masyarakat Indonesia, termasuk pihak Gereja Katedral Jakarta.

"Kami dari pihak Gereja Katedral dan juga Keuskupan Agung Jakarta juga mengungkapkan rasa duka yang mendalam akibat adanya bencana Tsunami yang terjadi di wilayah Banten maupun Lampung," kata Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie di Gereja Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).

Mengikuti tema natal yang diusung oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Gereja Kristen Indonesia (KWI) pada tahun ini yakni 'Yesus Kristus Khidmat Bagi Kita', Susyana mengungkapkan bahwasanya umat kristiani sejatinya bisa mengikuti teladan Yesus untuk selalu menjalani solidaritas sesama manusia.

"Kita pun juga harus bisa memperlihatkan apa yang telah diteladani Yesus, kesolidaritasan, di mana yesus solider dengan manusia begitu juga kita solider dengan sesama," ujarnya.

Oleh karenanya sebagai bentuk solidaritas antar umat beragama, pada malam misa natal 2018 yang akan digelar pada 17.00 WIB ada doa bersama yang akan dipanjatkan bagi seluruh korban yang tertimpa musibah tsunami.

"Baik itu yang telah meninggal maupun juga yang terluka dan juga masih dalam pencarian kita akan melakukan doa khusus tentunya dalam misa-misa natal yang akan dilakukan nanti," pungkasnya.

Untuk diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis hasil data sementara korban bencana tsunami di Selat Sunda.

Korban yang tercatat meninggal dunia di Banten dan Lampung sebanyak 281 orang. Sementara itu, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

"Untuk kerusakan fisik akibat tsunami, meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung toko rusak, dan 420 perahu kapal rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI