“Tapi saya serasa tak kuat lagi untuk bergerak. Kaki saya luka berat, saya tak berdaya,” katanya.
Saat terdampar di pantai, warga yang berada di sekitar lokasi dirinya terdampar justru menyebar isu bahwa ada tsunami susulan. Beberapa orang pun meminta dirinya untuk berlari. Namun dia tak sanggup lagi.
“Saya pasrah, tidak kuat lagi. Nafas saya serasa sudah di ujung tenggorokan. Bapak saja yang lari menyelamatkan diri,” katanya lirih.
Sementara 5 rekan kerjanya diketahui tewas setelah dihantam tsunami. (Bantennews.co.id)
Baca Juga: Tsunami Terjang Tanjung Lesung, Jababeka Rugi Rp 150 Miliar