Polri Yakin Perayaan Natal di Banten Aman Pasca Tsunami

Senin, 24 Desember 2018 | 15:26 WIB
Polri Yakin Perayaan Natal di Banten Aman Pasca Tsunami
Foto udara kerusakan akibat tsunami Selat Sunda di wilayah pesisir Pandeglang, Banten, Minggu (23/12). [ANTARA FOTO/HO-Susi Air]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perayaan Natal di daerah yang terdampak Tsunami tetap menjadi prioritas pengamana pihak kepolisian. Salah satu daerah Tsunami yang dilakukan pengamanan saat ibadah Natal yakni di Gereja, Pandeglang, Banten.

Karopenmas Div Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan sejumlah gereja di Banten telah dijagai oleh personil kepolisian.

"Untuk perayaan Natal tetap dilakukan pengamanan sebagaian besar di Serang, Cilegon, sama Pandeglang. Yang terpapar tsunami itu yang ada di wilayah pantai," ujarnya, Senin (24/12/2018).

Beberapa pos pengaman akan didiriakan di tempat berlangsungnya ibadah Natal. Pos penjagaan tersebut nantinya tediri dari TNI dan Satuan Polisi Pamung Praja (Satpol PP).

Baca Juga: Ilmuwan Waspadai Tsunami Susulan di Selat Sunda Masih Tinggi

"Kalau untuk pengamanan Natal khususnya di gereja-gereja maupun tempat yang akan dijadikan umat kristiani ada pos pam, kita sudah memiliki pola pengamanan gereja yang dilakukan kegiatan tim dari gegana Brimob melaksanakan sterilisasi," kata dia.

Selain melakukan penyisiran, jemaat yang akan melakukan ibadah juga lebih dulu menjalani proses pemeriksaan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya warga yang menbawa barang mencurigakan.

"Artinya kita akan melakukan (pemeriksaan melalui) detektor untuk mengecek seluruh barang bawaan yang akan masuk ke gereja untuk beribadah. Kita buka sterilisasi aman masuk," kata dia.

Namun pihaknya tidak menyebutkan dengan pasti berapa personil yan diturunkan untuk pengaman Natal di lokasi terjadinya Tsunami. Pihaknya hanya dapat memastikan kegiatan ibadah akan berjalan lancar.

"iya, kita bekerja secara maksimal. Kita juga ricek dari awal dalam rangka mengatisisipasi Kamtibmas," jelasnya.

Baca Juga: Cerita Ade Jigo, Peluk Anak saat Tsunami Hingga Terseret ke Gorong-Gorong

Sebelumnya, ‎pada Sabtu (22/12/2018) malam daerah Banten dan Lampung diterjang tsunami Selat Sunda akibat erupsi anak gunung krakatau.

‎Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

Sedangkan kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI