Tsunami Selat Sunda Hancurkan Panggung Pelaminan di Malam Pernikahanku...

Senin, 24 Desember 2018 | 14:42 WIB
Tsunami Selat Sunda Hancurkan Panggung Pelaminan di Malam Pernikahanku...
Pernikahan Hana Fia Pebriani berantakan karena tsunami Selat Sunda menerjang panggung dan tenda pelaminan, Sabtu (22/12/2018). (Bantennews.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernikahan Hana Fia Pebriani berantakan karena tsunami Selat Sunda menerjang panggung dan tenda pelaminan, Sabtu (22/12/2018). Jika tak ada gelombang setinggi 5 meter itu, Hana Fia Pebriani sudah sah menjadi istri Achmad Rijal.

Semestinya Hana Fia Pebriani dan Achmad Rijal menikah, Minggu (23/12/2018) pukul 09.00 WIB di kediaman mempelai perempuan Kampung Cilinci Desa Citereup, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.

Belasan jam sebelum hari bahagia, tsunami Selat Sunda memporak-porandakan tenda, sajian hidangan, dan panggung pelaminan. Sabtu malam itu juga, sudah ada penceramah yang mendoakan kebahagiaan Hana Fia Pebriani dan Achmad Rijal.

“Ceramah baru saja dimulai, penceramah sudah di atas panggung,” kata ayah Hana, Tatang Kijang menceritakan peristiwa memilukan, Sabtu (22/12/2018) malam itu.

Baca Juga: 3 Pesohor Dunia Ungkap Belasungkawa atas Tragedi Tsunami Banten

Baru lima menit ceramah dimulai, tanpa diduga tsunami Selat Sunda menerjang panggung dan tenda. Sontak panggung rubuh. Tetamu tunggang-langgang meninggalkan lokasi, sebagian terseret arus laut yang dahsyat.

“Acara malam itu bubar. Kami sibuk menyelamatkan diri masing-masing,” kenang Tatang.

Pesta hancur akibat diterjang tsunami. Sebagian sanak keluarga hilang entah ke mana. Namun Tatang tak mau anaknya kecewa akibat musibah yang menimpa.

“Acara pernikahan harus tetap berlangsung,” kata Tatang.

Keesokan harinya, Minggu (23/12/2018) pagi, mereka sudah menempati pos pengungsian di Cigeulis, Pandeglang, Banten. Akad nikah tetap berlangsung meski di tempat pengungsian.

Baca Juga: Diterjang Tsunami, 1.800 Orang Terjebak di Pulau Sebesi Dekat Krakatau

“Alhamdulillah, pernikahan tetap berlangsung meski di tempat pengungsian,” kata Tatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI