Hindari Aksi Dorong-dorongan, Gereja Katedral Terapkan Registrasi Online

Senin, 24 Desember 2018 | 13:37 WIB
Hindari Aksi Dorong-dorongan, Gereja Katedral Terapkan Registrasi Online
Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gereja Katedral Jakarta menerapkan pendaftaran online bagi para jemaat yang akan beribadah pada perayaan Natal 2018. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari aksi dorong-dorongan ataupun joki yang biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie menjelaskan, penerapan itu sudah dilakukan sejak perayaan Natal tahun lalu. Para jemaah yang akan menjalani misa pada malam Natal diwajibkan untuk mendaftarkan diri atau registrasi secara online.

Penerapan itu menjadi salah satu solusi karena sebelumnya banyak jemaat yang harus berdesakan sebelum memasuki area gereja. Para jemaat pun cukup mendaftarkan data basis induk kependudukan umat keuskupan.

Namun para jemaat yang ingin melakukan registasi online hanya bisa mendaftar sampai 23 Desember lalu.

Baca Juga: BMKG Pastikan Penyebab Tsunami Selat Sunda karena Longsor Anak Krakatau

"Keprihatinan Romo, melihat kalau umat itu kalau datang sejam sebelumnya harus berdesakan untuk mendapat kursi terdepan. Untuk itu supaya menghindari dorongan dan sikut dibuat registrasi online," kata Susyana di Gereja Katedral Jakarta, Jalan Katedral, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).

Bagi yang belum mendaftarkan secara online, para jemaah masih bisa mendaftarkan secara offline dengan datang langsung ke Gereja Katedral. Penerapan registrasi tersebut hanya berlaku untuk perayaan misa pada 24 Desember.

"Kalau tidak punya bisa registrasi offline dengan menggunakan KTP. Sebab, tidak semua warga Paroki punya, nggak semua aware soal data kependudukan di keuskupan," ujarnya.

Untuk ibadah misa pada pukul 17.00 WIB dan 20.00 WIB, kursi sudah habis dipesan oleh jemaah namun masih ada sisa kursi bagi para jemaah yang ingin beribadah pada pukul 22.00 WIB.

Pihak Gereja Katedral juga menyiapkan kursi khusus bagi jemaah lansia dan difabel.

Baca Juga: Jelang Peringatan Tsunami, TNI-Polri Bersihkan Kuburan Massal di Aceh

"Itu menerapkan kedisplinan umat. Bahkan ada umat yang mengutus semacam joki untuk duduk dulu sambil menunggu ingin ikut misa. 17.00 WIB dan 20.00 WIB sudah penuh, 22.00 WIB masih ada 50 persen," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI