Heboh, Pasang Jaring Ikan, Yang Didapat Justru Buaya Besar

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 24 Desember 2018 | 13:25 WIB
Heboh, Pasang Jaring Ikan, Yang Didapat Justru Buaya Besar
Warga Jambi menangkap buaya tersangkut di jaring ikan (Foto: Metrojambi.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Parit 3, Simpang Datuk, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi geger usai tak sengaja mendapati seekor buaya besar saat mengangkat jaring ikan pada Senin (24/12/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

Mengutip laman Metrojambi.com, Hasanudin, salah seorang warga Simpang Datuk mengatakan, awalnya buaya tersebut tersangkut di jaring ikan. Kemudian warga beramai-ramai menangkap buaya tersebut.

"Buaya itu awalnya tersangkut di jaring. Baru ketahuan saat pemilik mau mengangkat jaring miliknya," ujar Hasanudin.

Menurut Hasanudin, oleh warga buaya tersebut telah dilepaskan kembali.

Baca Juga: Warga Jakarta Ikut Terkena Tsunami, Bani Kritis, Adiknya Ditemukan Tewas

"Dilepaskan di tempat yang lebih aman," ujar dia.

Daerah Habitat Buaya

Kabupaten Tanjabtim yang berada di pesisir timur Provinsi Jambi memang dikenal sebagai salah satu daerah habitat buaya karena selain banyak rawa, daerah ini juga dialiri banyak alur sungai-sungai kecil yang merupakan anak Sungai Batanghari.

Sebelum peristiwa buaya masuk jaring ikan terjadi, beberapa kali buaya muncul di sejumlah anak sungai Batanghari yang ada di Kabupaten Tanjabtim. Beberapa di antaranya bahkan sampai menyerang warga.

Dari catatan Suara.com, buaya menyerang warga di Kabupaten Tanjabtim terjadi antara Maret dan April 2017. Buaya diketahui menyerang dua warga Tanjabtim di lokasi berbeda. Meski berhasil menyelamatkan diri, keduanya diketahui mengalami luka-luka akibat serangan buaya.

Baca Juga: Jokowi: Tsunami Selat Sunda di Luar Prakiraan dari BMKG

Kemudian pada awal Februari 2018 lalu, seekor buaya dilaporkan mati mengambang di Sungai Batanghari di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim. Desa tersebut memang dikenal sebagai salah satu habitat buaya di Jambi.

Setelah dicek oleh tim Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jambi, buaya tersebut ternyata karena luka tusukan di bagian kepala.

"Ada bekas luka seperti ditombak di bagian kepala," ujar Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, Faried beberapa waktu lalu.

Meski terdapat luka tombak, Faried memastikan, buaya mati tersebut bukanlah korban perburuan. Namun, diperkirakan karena ada warga yang reflek saat melihat buaya di sungai.

"Mungkin ada buaya lewat perkebunan sawit. Warga yang melihat kemudian reflek menombak kepala buaya menggunakan dodos sawit," ujar Faried menjelaskan.

Dodos merupakan alat memanen buah kelapa sawit. Ujungnya sedikit melebar tajam yang diberi gagang panjang untuk memudahkan menjangkau buah sawit yang tinggi.

Faried berpesan, ke depan agar masyarakat tidak mudah panik saat bertemu buaya atau binatang lainnya. Jika melihat sosok buaya, warga diharapkan segera melapor melalui call center BKSDA Jambi di nomor 0823-7779-2384.

"Jadi warga yang melihat satwa, atau pun mendengar atau mengetahui perdagangan satwa bisa melapor ke BKSDA," imbuh Faried.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI