Suara.com - Sebanyak empat anggota keluarga yang berasal dari Garut, Jawa Barat turut menjadi korban bencana tsunami yang terjadi di Pantai Carita, Provinsi Banten, Sabtu (22/12/2018). Hal ini disampaikan Empar, warga Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut di Garut. Menurutnya, para korban bekerja di salah satu vila di kawasan wisata pantai tersebut.
"Ada empat orang keluarga kami yang menjadi korban tsunami di Banten," kata Empar seperti dikutip Antara, Senin (24/12/2018).
Empat korban yang berasal dari keluarganya itu di antaranya yakni Komarudin (47) dan istrinya, Ita Rosita (45), serta Hanhan (22) dan Wawan (35).
Keempat keluargaya itu sudah selama enam tahun bekerja di vila di kawasan Pantai Anyer.
Baca Juga: Rekaman Satelit Singkap Misteri Anak Kraktau dan Tsunami Anyer
"Sudah enam tahun mereka di sana bekerja mengelola vila, masih sering pulang karena anaknya di Garut," katanya.
Sejak mendengar berita tsunami, Empar langsung menghubungi nomor telepon dari masing-masing anggota keluarga. Namun, sayangnya, tak satupun dari keempat keluarganya itu yang mengangkat sambungan telepon. Empar kemudian berangkat ke Banten untuk memastikan seluruh nasib keluarganya itu.
"Tidak ada satu pun nomor telepon mereka yang aktif sehingga semakin membuat kami khawatir," katanya.
Setibanya di Banten, Empar melihat kawasan Pantai Carita, termasuk kondisi bangunan vila, sudah rusak akibat diterjang tsunami.
Ia kemudian mendatangi rumah sakit dan mendapati Komarudin dan dua keponakannya sedang mendapatkan penanganan medis karena mengalami luka-luka, sedangka Ita Rosita, istri Komarudin, meninggal karena tertimpa reruntuhan.
Baca Juga: Mudrik Tewas Digulung Tsunami, Tergencet Mobil, Sempat Hidup 2 Jam
"Rencananya akan dimakamkan di Cisurupan," katanya.