Suara.com - Mudrik Sudrajat (31) sempat hidup selama 2 jam setelah digulung tsunami Selat Sunda dan tergencet mobil di Pantai Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam. Dia bertahan hidup dua jam sejak ditemukan terjepit mobil di parkiran tempat dia menginap di Pantai Anyer, Kabupaten Serang.
Akhmad Suryana, kakak kandung Mudrik Sudrajat bercerita sesaat setelah tsunami menerjang, dirinya segera mencari keberadaan setiap anggota keluarganya. Keluarga besar ini saat kejadian memang tengah menggelar family gathering.
Mudrik Sudrajat merupakan warga Kampung Karawaci Ilir, Tanah Gocap, Karawaci, Kota Tangerang.
“Saya engga tahu gimana dia bisa beda arah sama kita semua, kalau kita ke arah kiri, dataran lebih tinggi, kalau dia malah ke parkiran, makanya pas ditemuin kejepit mobil,” ungkap Akhmad.
Baca Juga: Tsunami Selat Sunda, Lorenzo Ucapkan Duka Cita dengan Bahasa Indonesia
Mudrik Sudrajat ditemukan dengan kondisi bahu dan iga patah akibat terjepit kendaraan. Mudrik masih bisa berkomunikasi pasca kejadian tersebut.
“Tapi memang sama sekali enggak ada bantuan medis apapun, adik saya itu masih hidup kurang lebih selama dua jam,” ujarnya.
Namun, karena luka yang cukup parah dan tidak adanya pertolongan medis, Mudrik kehilangan nyawanya.
“Dia memang luka di bahu sama dada, kayanya mah karena tulang iganya patah, jadi sesak nafas kan mepet ke jantung sama paru-paru ya, makanya engga bisa diselamatkan karena juga engga ada medis sama sekali,” tandasnya.
Mudrik Sudrajat (31), merupakan pegawai Puskesmas Gembor. (BantenHits.com)
Baca Juga: Sambil Nyetir, Komedian Komeng Ucapkan Duka untuk Korban Tsunami Banten