KM La Hila Tenggelam di Perairan Pulau Padar, Dua Wisatawan Hilang

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Minggu, 23 Desember 2018 | 18:58 WIB
KM La Hila Tenggelam di Perairan Pulau Padar, Dua Wisatawan Hilang
Ilustrasi kapal tenggelam. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapal Motor (KM) La Hila tenggelam di perairan Pulau Padar, kawasan Wisata Taman Nasional Komodo (TNK). Dua orang penumpang kapal wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa tenggara Timur (NTT) dilaporkan hilang.

"Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap dua orang wisatawan yang hilang akibat tenggelamnya kapal wisata itu," kata Kapolres Manggarai Barat, AKBP Julisa Kusumowardono, seperti dilansir dari Antara, Minggu (23/12/2018).

Julisa menerangkan KM La Hila mempunyai anak buah kapal (ABK) empat orang. Kapal wisata itu disewa oleh tujuh orang wisatawan domestik yang ingin berwisata ke kawasan wisata TNK sambil menikmati liburan Natal dan Tahun Baru. Kapal wisata tersebut bertolak dari Labuan Bajo pada Sabtu (22/12), pukul 08.00 WITA.

Kapal itu menyinggahi sejumlah kawasan wisata seperti Pulau Rinca. Pada Minggu (23/12) kapal itu bertolak dari pulau Rinca menuju pulau Padar, namun pada pukul 04.00 wita waktu setempat kapal itu karam karena dihantam gelombang kemudian tenggelam.

Baca Juga: Ular Tak Takut Garam, Ini Cara Ampuh Mengusirnya Menurut Panji Petualang

Mendapat informasi kapal wisata itu tenggelam, tim SAR gabungan terdiri dari Polairud, Basarnas, Polres Manggarai Barat, TNI-AL, patroli gabungan TNK-Polres manggarai Barat-Brimob, bersama dengan sejumlah kapal wisata lainnya berusaha menyelamatkan para korban.

"Korban laka laut berhasil dievakuasi sembilan orang ke Labuan Bajo dan mendapatkan perawatan di RS. Siloam saat ini," ujarnya.

Kapolda pun menyatakan, dua korban yang saat ini masih belum ditemukan yakni Dr Yudi Prayudi dan Gregorius yang bertugas sebagai pemandu wisata.

Sementara itu Kepala Otoritas Syahbandar Labuan Bajo, Iwan Sumantri, mengatakan, bahwa kapal itu hanya diberikan ijin berlayar ke dua tempat wisata yakni pulau Rinca dan Loh Buaya.

"Nahkodanya bernama Sudarmin kayaknya nakal, sehingga ujung-ujungnya kapal yang dinahkodainya diterjang gelombang dan tenggelam," katanya.

Baca Juga: Malam Ini, Keluarga Adakan Pengajian untuk Mendiang Herman Seventeen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI