Suara.com - Nuri, warga Jakarta, mencari anggota keluarganya yang kemungkinan ikut hilang disapu tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam lalu. Nuri datang ke Rumah Sakit dr. Derajat Prawiranegara, Kota Serang, Banten.
Nuri terlihat menatap daftar nama-nama pasien yang tertempel di papan informasi. Di antara orang yang melihat daftar pasien itu, bukan cuma Nuri. Banyak juga yang datang ke rumah sakit itu untuk mencari kemungkinan keluarga mereka hilang.
Korban tsunami di kawasan Anyer, Carita dan sekitarnya sebagian dilarikan ke Rumah Sakit dr. Derajat Prawiranegara, Kota Serang, Banten. Keluarga korban yang masih kehilangan anggota keluarganya tampak menunggu bingung di depan Instalasi Gawat Darurat (IDG).
Di lokasi, terlihat kesibukan pasien yang baru dievakuasi ke IGD. Beberapa langsung dilarikan ke ruang perawatan. Namun tidak sedikit keluarga yang masih mencari anggota keluarga yang hilang.
Baca Juga: Sandiaga Ajak Masyarakat Bantu Tangani Korban Tsunami Selat Sunda
“Belum ada kabar. Masih nyari-nyari informasi,” kata Nuri dengan ekspresi wajah kebingungan, Minggu (23/12/2018).
Sementara di bagian lain, dari 49 nama pasien korban tsunami yang masuk ke IGD, satu orang pasien bernama Ludi warga BTN Cisarua, Bogor, meninggal dunia. Korban diketahui pasien dari Sumur, Pandeglang, Banten.
Bantuan berupa pakaian dan selimut juga terlihat mulai berdatangan di lokasi kejadian. Korban umumnya membutuhkan pakaian dan selimut. (BantenNews.co.id)