Suara.com - Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tetap dipadati penumpang, Minggu (23/12/2018) sore. Padahal sehari sebelumnya terjadi tsunami di kawasan itu.
Mereka akan menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten kendati baru terjadi tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam.
"Hari ini (Minggu) ramai, karena prediksi kami hari ini puncak penumpang yang menyeberang menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2018," kata Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Syafullahil Maslul saat dihubungi di Lampung Selatan, Minggu (23/12/2018).
Kepadatan penumpang menyeberang di Selat Sunda, mulai terjadi menyusul perayaan Natal 25 Desember, Tahun Baru 2019 dan mulai masa libur panjang sekolah.
Baca Juga: 30 Orang Dinyatakan Hilang Pasca Tsunami Selat Sunda
"Karena Natal dan Tahun Baru 2019 ini berbarengan dengan libur sekolah, sehingga banyak orang yang mau menyeberang," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Dermaga VII Eksekutif Pelabuhan Bakauheni yang dilengkapi sarana modern dan armada kapal yang berlayar lebih cepat, juga sudah difungsikan sejak Rabu (19/12/2018), sehingga penumpang bisa menggunakannya, dan di Dermaga VII Eksekutif tersebut penumpang mendapatkan tarif promosi.
"Penumpang diberi tarif promo Rp50 ribu, kendaraan roda empat dan sepeda motor tarifnya masih reguler," ujar dia lagi.
Terkait aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan menuju Merak, Banten pascagelombang tinggi dan tsunami yang menerjang kawasan pesisir Selat Sunda pada Sabtu (23/12/2018) malam, tetap berjalan normal, kata Humas ASDP Cabang Bakauheni ini lagi.
Data PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni total penumpang pejalan kaki dan kendaraan yang diseberangkan ke Pelabuhan Merak, Banten dari Kamis (20/12) sampai dengan Sabtu (22/12/2018) adalah penumpang pejalan kaki 159.025 orang, penumpang dalam kendaraan 606.193 orang, kendaraan roda dua 29.513 unit, roda empat baik penumpang dan barang 73.908 unit, bus 6.363 unit, dan truk 43.188 unit. (Antara)
Baca Juga: Evaluasi Pasca Tsunami Selat Sunda Dilakukan Lewat Jalur Darat