Suara.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta aktivitas promosi pariwisata di semua wilayah terdampak bencana dihentikan sementara. Itu dilakukan setelah terjadi tsunami Selat Sunda atau tsunami Anyer - Lampung.
Arief Yahya menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban gelombang laut di Kawasan Pantai di Banten, Lampung Selatan, serta yang berada di area Selat Sunda. Menurut dia, bencana alam merupakan hal yang bisa terjadi di mana saja dan menimpa siapa pun kapan saja.
"Dalam fase tanggap darurat bencana, kami mengintruksikan agar seluruh aktivitas promosi di destinasi terdampak bencana dihentikan," kata Menpar Arief Yahya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (23/12/2018).
"Semua korban yang meninggal dunia atas peristiwa ini, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta bagi korban yang menderita luka-luka bisa diberikan perawatan dengan baik dan yang belum ditemukan semoga dalam keadaan selamat dan terus diupayakan langkah pencarian dan penyelamatan," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Penjelasan Ilmiah Longsor Bawah Laut, Penyebab Tsunami Banten
Sejak peristiwa terjadi, Menpar memimpin langsung koordinasi penanganan bencana dengan seluruh jajaran Kementerian Pariwisata.
"Tim crisis center Kementerian Pariwisata segera diaktivasi dari satuan kerja terkait dan hari ini sudah harus ada tim yang berangkat untuk memfasilitasi Posko Kemenpar di lokasi," katanya.
Ia juga meminta agar seluruh Tim Crisis Center sudah harus menuju ketiga lokasi yang terdampak bencana alam tersebut untuk memantau dan memberikan pelayanan terkait sektor pariwisata.
Pada kesempatan yang sama Kementerian Pariwisata segera menerbitkan "holding statement", mempedomani info-info resmi bencana yang dikeluarkan oleh BMKG dan BNPB secara terbuka dan sejujur-jujurnya.
"Saat ini Tim TCC kemenpar sedang melakulan koordinasi dan pendataan awal terhadap ekosistem patiwisata terdampak bencana di tiga lokasi tersebut, baik dari aspek aksesibiltas, amenitas dan atraksinya," katanya. (Antara)
Baca Juga: Wapres JK: Tsunami Selat Sunda Tak Biasa, Terjadi Tanpa Gempa