Evakuasi Korban Tsunami, Puluhan Ambulans ke Tanjung Lesung

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 23 Desember 2018 | 12:12 WIB
Evakuasi Korban Tsunami, Puluhan Ambulans ke Tanjung Lesung
Petugas Puskesmas Panimbang membungkus korban meninggal akibat tsunami dengan kain kafan, di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). [ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/af/hp]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan ambulans mulai berdatangan menuju kawasan Tanjung Lesung, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten untuk melakukan evakuasi.

"Semua relawan sudah memasuki kawasan Tanjung Lesung untuk melakukan evakuasi," kata Edi (40),seorang warga Tanjung Lesung Panimbang, Kabupaten Lebak, Minggu (23/12/2018).

Kendaraan ambulans dari pemerintah dan swasta itu didatangkan dari berbagai daerah di Provinsi Banten.

Kemungkinan ambulans itu mengangkut jenazah, karena diperkirakan ratusan wisatawan memadati kawasan Tanjung Lesung.

Baca Juga: PVMBG Ragukan Tsunami Anyer -Lampung karena Runtuhan Gunung Anak Krakatau

"Kami berharap semua korban tsunami bisa ditemukan," katanya.

Menurut dia, diperkirakan gelombang tsunami berlangsung selama 10 menit dengan ketinggian ombak cukup besar. Bahkan, dirinya sempat tergulung ombak, namun beruntung gelombang mulai surut.

Kemungkinan jika gelombang itu berlangsung selama 20 menit dipastikan menghilang terseret gelombang.

"Kami saat ini hanya luka bagian tangan dan kaki akibat tergulung gelombang," katanya.

Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) menyatakan dampak tsunami dan gelombang tinggi yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang menyebabkan 43 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Update Tsunami Anyer - Lampung: 62 Orang Tewas, 9 Hotel Rusak Berat

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan data sementara hingga pukul 07.00 WIB menunjukkan tsunami dan gelombang tinggi telah menyebabkan 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI