Kisah 5 Pemuda Selamat karena Punya Firasat sebelum Tsunami Anyer Menerjang

Minggu, 23 Desember 2018 | 10:10 WIB
Kisah 5 Pemuda Selamat karena Punya Firasat sebelum Tsunami Anyer Menerjang
Gelombang pasang pantai Anyer. (twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Albani Aziz (20), Mohammad Agit (19), Juhdi Ahrian (22), Septian (23) dan Agus Setiawan (15) selamat dari terjangan tsunami Anyer, Banten. Salah satu dari mereka, mempunyai firasat tsunami Anyer akan terjadi.

Mereka merupakan warga Cipocok Jaya, Kota Serang. Beberapa jam sebelum tsunami Anyer menernang, mereka memutuskan kembali ke Serang. Padahal sebelumnya mereka berencana akan menghabiskan malam di Tanjung Lesung.

Berawal dari rencana mereka untuk liburan ke Tanjung Lesung, Sabtu (22/12/2018). Saat itu mereka mengantar Agus ke rumah neneknya yang terletak di depan Pantai Carita terlebih dahulu pukul 18.00 WIB.

Tepat pukul 19.00 WIB, saat mereka hendak berangkat ke Tanjung Lesung, Albani merasakan resah di hatinya. Sehingga dirinya yang menyetir mobil memutuskan kembali ke kediamannya yang terletak di Komplek RSS Pemda.

Baca Juga: Detik-detik Band Seventeen Diterjang Tsunami

“Hati nggak tenang. Semalam mikirin nggak enak. Firasat mah bakal buruk nih, makanya ngajak anak- anak pulang kecuali Agus kan dia mau sembari libur di rumah neneknya,” ucap Albani ditemui di Anyer, Minggu (23/12/2018).

Namun saat perjalanan pulang, Albani yang merasa lapar dan belum salat Isya memilih berhenti sejenak di rumah pamannya yang terletak di Jalan Raya Karang Bolong, Anyer. Saat hendak melanjutkan perjalanan tepat pukul 21.30 WIB ia mendengar kabar kalau terjadi ombak pasang dan Tsunami yang menerjang Tanjung Lesung.

Ia pun mengaku bersyukur karena firasat yang membuat dirinya dan teman-temannya selamat.

“Semalam lemes juga sih mas pas denger itu kabar, wallahualam ya bisa dikasih feeling gitu. Soalnya kalau saya lanjut ke sana ya udah jadi korban saya sama temen-temen. Itu juga om langsung nahan supaya kita gak pulang takut ada apa-apa tapi gak ngabarin ke orang tua saya, ponsel saya juga mati jadi orang tua khawatir mas,” ucapnya. (BantenHits.com)

Baca Juga: Pegawai Kemenpora Jadi Korban Tsunami Anyer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI