Hoaks Tsunami Terjang Anyer Banten, Warga Diminta Waspada

Sabtu, 22 Desember 2018 | 23:15 WIB
Hoaks Tsunami Terjang Anyer Banten, Warga Diminta Waspada
Ilustrasi tsunami (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Serang meminta warga pesisir waspada karena air laut pasang di kawasan Pantai Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam. BPBD memastikan kabar tsunami menerjang Anyer adalah hoaks. 

Sebelumnya, BMKG juga membantah kawasan pesisir Anyer di Cilegon, Banten diterjang tsunami. Namun di sana memang terjadi gelombang air laut yang kuat.

"Diberitahukan untuk info yang beredar saat ini hanya kejadian gelombang pasang dan fenomena alam bulan purnama. Masyarakat diharap untuk tetap tenang dan waspada," demikian keterangan resmi BPBD Serang dalam akun resmi Facebooknya, Sabtu malam.

Sebelumnya, warga Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon heboh dengan beredarnya isu yang menyatakan bahwa bakal adanya terjangan tsunami. Akibat informasi yang belum jelas kebenarannya itu, bahkan warga mengungsi ke atas bukit.

Baca Juga: Isu Anyer Diterjang Tsunami Sabtu Malam, Ini Faktanya

Pasalnya, kabar tsunami tersebut bahkan diumumkan melalui pengeras suara masjid. Seperti yang terjadi di Lingkungan Temposo, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Sabtu (22/12/2018).

Menurut keterangan Solihin warga setempat banyak warga yang mengungsi akibat adanya isu tsunami. Dia tidak tahu bagaimana awal informasi tersebut menyebar. Sebab warga tampak panik.

“Saya awalnya juga terlelap tidur, kemudian dibangunkan, katanya ada tsunami,” ujarnya kepada BantenNews.co.id.

Menurut informasi yang didapatkannya, bahkan beberapa lingkungan di wilayah sekitar mengonfirmasikan isu tsunami tersebut melalui pengeras suara masjid.

“Informasinya di Lingkungan Sekong diumumkan di masjid,” kata dia.

Baca Juga: Warga Merak Panik, Isu Anyer Diterjang Tsunami Diumumkan di Masjid

Dia mengatakan bahwa akibat isu tersebut warga sekitar mengungsi ke bukit yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kebenaran informasi.

“Banyak warga yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi seperti bukit,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI