Reaksi Wali Kota Malang Dengar Curhat Emak-emak Terjerat Rentenir

Bangun Santoso Suara.Com
Sabtu, 22 Desember 2018 | 07:48 WIB
Reaksi Wali Kota Malang Dengar Curhat Emak-emak Terjerat Rentenir
Wali Kota Malang Sutiaji. [Dok KBP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Curahan hati (curhat) beberapa ibu atau emak-emak warga Kota Malang yang terjerat utang oleh rentenir karena desakan ekonomi membuat trenyuh Wali Kota Malang Sutiaji. Dia langsung memerintahkan Basnaz untuk menyelesaikan tanggungan mereka.

"Pak wali kota, saya ini cuma utang Rp 200 ribu, tetapi sekarang sudah berbunga hingga mencapai Rp 1 juta, bahkan masih terus bertambah kalau tidak dilunasi," kata salah seorang ibu penerima bantuan Basnaz Kota Malang ketika berdialog dengan Wali Kota Malang, Sutiaji di Malang, Jawa Timur, Jumat (21/12/2018).

Menanggapi curhatan warganya, Sutiaji mengaku prihatin dan trenyuh, bahkan langsung menginstruksikan Basnaz daerah itu untuk menyelesaikan (membayar) semua tanggungan dua ibu renta yang menyampaikan kesulitan ekonominya, sehingga terpaksa meminjam uang dengan bunga tinggi.

Dia juga mengaku prihatin masih banyaknya warga Kota Malang yang terjerat kejahatan rentenir.

Baca Juga: Jelang Pergantian Tahun Anies Umumkan Kepala Dinas Baru

"Saya lugaskan, kejahatan karena bunga pinjaman di rentenir 'mencekik' mereka yang tidak mampu. Praktik-praktik seperti ini bukannya menolong, justru menjerumuskan warga kurang mampu dalam kubangan utang yang menyusahkan," ujarnya seperti dilansir Antara.

Kondisi ini, kata Sutiaji, harus segera dituntaskan dan tidak boleh dibiarkan.

"Salah bila kita membiarkan ini terus terjadi. Jadi, kepada Baznas tolong segera diselesaikan tanggungan ibu-ibu yang telah menyampaikan kesulitannya tadi," kata politikus Partai Demokrat tersebut.

Oleh karenanya, untuk membantu warga kurang mampu tersebut, ia menggagas "Gerakan Santunan (sodaqoh) Seribu Rupiah" setiap hari. Sebagai tahap awal sekaligus contoh, gerakan tersebut akan diberlakukan dan wajib bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemkot Malang.

"Gerakan ini akan dikendalikan dan dikoordinasi langsung oleh Sekda Kota Malang," kata Sutiaji.

Baca Juga: Agenda Jakarta Hari Ini, Konser Musik Kumari hingga Bazaar Big Bang

Saat ini jumlah ASN di lingkungan Pemkot Malang mencapai 7.300 orang. Jika Gerakan Santunan Seribu Rupiah itu berjalan dengan baik, dalam satu hari akan terkumpul dana Rp 7,3 juta. Dalam satu bulan dengan proyeksi 25 hari kerja akan terkumpul Rp 182,5 juta dan satu tahun bisa mencapai Rp 2,19 miliar.

"Kami tetap bergerak, harus dimulai dan niat baik jangan ditunda, bahkan sodaqoh menjadi solusi ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Bila perlu saya bersama Wawali dan Sekda membawa kotak amal dari satu OPD ke OPD lainnya agar gerakan ini berjalan dan masyarakat kurang mampu bisa terbantu, sehingga bisa lepas dari jeratan rentenir," imbuh Sutiaji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI