Bertemu Prabowo, SBY Kritik Pers Hanya Sajikan Sensasional Selama Pilpres

Jum'at, 21 Desember 2018 | 22:54 WIB
Bertemu Prabowo, SBY Kritik Pers Hanya Sajikan Sensasional Selama Pilpres
Prabowo Subianto saat tiba di kediaman Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (21/12/2018). (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai kalau visi - misi serta program yang ditawarkan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno belum begitu menggaung di telinga masyarakat. Hal itu lantaran media yang lebih rajin mengumbar gimmik ataupun isu sensasional selama masa kampanye Pilpres 2019.

Pandangan SBY itu disampaikannya saat melakukan pertemuan dengan Prabowo di kediamannya Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018). Dari hasil pengamatannya yang juga disepakati Prabowo, konteks utama Pilpres 2019 tak sampai kepada masyarakat 

"Terus terang kalau saya amati tiga bulan yang baru saja kita lewati dalam konteks pilpres tidak terlalu banyak ruang rakyat bisa mendengarkan apa yang akan dilakukan oleh para Capres kita," kata SBY usai pertemuan. 

Menurut SBY, informasi yang disampaikan oleh media sepanjang masa kampanye hanya berputar pada isu-isu sensasional yang justru fokus pada serang menyerang kepada personal. Padahal kata SBY masyarakat lebih membutuhkan informasi terkait dengan visi misi serta program Capres - Cawapres. 

Baca Juga: SBY Khawatir Kondisi Bangsa Pasca Pemilu 2019

"Terkesan bagi rakyat yang sering menjadi berita yang mengemuka adalah bisa juga gimmick. Tentu ini menurut pandangan saya bertentangan dengan apa yang ditunggu oleh rakyat," ujarnya. 

SBY juga menambahkan kalau masyarakat seharusnya mendapatkan informasi dari media untuk meluaskan wawasannya terkait dengan nasib Indonesia pada lima tahun yang akan datang. Karena itu, SBY menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Adil dan Makmur akan berkomitmen untuk fokus pada hal tersebut.

"Indonesia lima tahun ke depan mau diapakan terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan yang diinginkan oleh rakyat. Kami sepakat tadi akan lebih fokus ke sana," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI