Suara.com - Pemicu tawuran maut di Depok, Jawa Barat yang merenggut nyawa seorang remaja bernama Gymnastiar (17) terungkap setelah polisi membekuk tiga pelaku berinisial DK (19), BG (14), dan MH (16) yang tergabung dalam geng Bilih 26.
Ternyata tawuran tersebut berawal dari ancaman kelompok korban kepada Geng Bilih pada Jumat (21/12/2018) dini hari. Ancaman penyerangan itu disampaikan melalui media sosial, Instagram (IG).
Merasa ditantang, akhirnya DK dan rekan-rekannya lalu menyiapkan berbagai senjata tajam untuk melaksanakan tawuran tersebut.
"Saya dengernya ada yang mau nyerang, dia (kelompok korban) mau nyerang kampung saya. Kita diajak sama Boeng," kata DK kepada Suara.com di Mapolresta Depok.
Baca Juga: SBY Khawatir Kondisi Bangsa Pasca Pemilu 2019
Kedua kelompok itu pun akhirnya terlibat bentrok di Jalan Raya Gandul, Kecamatan Cinere, Depok. Saat tawuran terjadi, DK mengakui ikut membacok Gynastiar dengan menggunakan sajam hingga tewas. Gymnastiar menjadi bulan-bulanan kelompok lawan karena terjatuh. Saat terjatuh, korban dipukul memakai pentungan dan disabet memakai sajam.
"Jadi akhirnya tawuran di jalan. Kami saling serang. Korban yang meninggal itu jatuh dan saya sama temen ngebacokin sampai enggak berdaya," tutur DK.
Gymnastiar tewas akibat terkena sabetan sejam dan menerima pukulan di bagian kepala. Remaja itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati. Namun, saat sampai di rumah sakit, nyawa Gymnastiar tak tertolong.
Satu korban bernama Muhammad Harie Syahputra juga mengalami kritis dan kini masih dirawat di RS Fatmawati. Korban terkena sabetan senjata tajam di lengan bagian kiri.
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Calon Wagub DKI Tak Dikenal, PKS Minta Gerindra Bantu Perkenalkan ke DPRD