Suara.com - Polda Riau memutuskan untuk membongkar salah satu kuburan korban kapal tenggelam di Selat Melaka. Korban tersebut diketahui sebagai Tenaga Kerja Indonesia alias TKI yang bekerja di Negeri Jiran Malaysia.
Kepala Sub Direktorat Pelayanan Medis Rumah Sakit Bhayangkaya Polda Riau, Kompol Supriyanto di Pekanbaru, Kamis (20/12/2018) mengatakan, pembongkaran itu dilakukan setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi jenazah yang dimakamkan sejak akhir November 2018 lalu.
"Hasil identifikasi menggunakan sidik jari, korban berhasil diketahui identitasnya bernama Muklis, laki-laki, usia 35 tahun dan berasal dari Provinsi Sumatera Barat," kata Supriyanto seperti diwartakan Riauonline.co.id.
Setelah berhasil mengantongi identitas korban, ia mengatakan, jajarannya segera menghubungi pihak keluarga. Dari keluarga sendiri selanjutnya meminta agar makam korban yang sebelumnya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Marga Sarana, Bagan Besar, Dumai dipindah ke kampung halaman ke Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.
Baca Juga: Ditipu Ratusan Juta Rupiah, Jane Shalimar Laporkan Teman ke Polisi
"Keluarga meminta agar jasad korban dipindahkan dan dikuburkan di kampungnya di Sumbar. Selanjutnya juga dilakukan prosesi penyerahan sertifikat kematian, sertifikat jenazah, dan lain-lain," jelasnya.
Lebih jauh, Polres Bengkalis yang sejak awal menangani perkara tersebut juga akan meminta keterangan keluarga korban, sebagai bagian dari penyidikan.
Sejauh ini, Polres Bengkalis telah menetapkan dua orang tersangka masing-masing Hamid alias Boboi (31) dan Jamal (38).
Penetapan kedua tersangka tersebut sekaligus menguak teka-teki temuan 11 mayat yang ditemukan mengapung di Selat Malaka, tepatnya di perairan pesisir Bengkalis, Dumai hingga Meranti sejak 22 November hingga 4 Desember 2018 lalu.
Mayat-mayat misterius itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan sebagian besar organ tubuhnya sudah tak lagi utuh. Dari 11 mayat terdiri dari empat perempuan dan tujuh laki-laki dewasa tersebut, enam di antaranya berhasil diidentifikasi.
Baca Juga: Ada Bendera Raksasa Bergambar Habib Bahar bin Smith di Aksi Bela Uighur
Mereka adalah Mimi Dewi, wanita berusia 32 tahun dan Ujang Chaniago (48) berasal Sumatera Barat. Selanjutnya Marian Suhadi (24) dan Paisal Ardianto (24) yang keduanya berasal dari Sumatera Utara. Kemudian Fahrurrazi (27) asal Aceh dan terakhir Muklis.