167.783 Pasukan TNI-Polri Bersiap Amankan Natal dan Tahun Baru

Jum'at, 21 Desember 2018 | 09:12 WIB
167.783 Pasukan TNI-Polri Bersiap Amankan Natal dan Tahun Baru
Gelar pasukan Operasi Lilin Jaya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/12/2018). (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI-Polri menggelar apel pasukan Operasi Lilin Jaya 2018 di Polda Metro Jaya, Jumat (21/12/2018) pagi. Apel tersebut dipimpin Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat.

Apel gelar pasukan Operasi Lilin Jaya 2018 tersebut dimulai dengan penyematan tanda operasi kepada perwakilan yang ditunjuk. Kemudian, Kasdam Jaya membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Apel gelar pasukan yang diseleggarakan serentak merupakan momentum penting untuk melihat kesiapan personel, sarana dan prasarana dan lain-lain," kata Suharyanto di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).

Suharyanto mengatakan, Operasi Lilin Jaya 2018 ini akan digelar selama 10 hari yakni mulai dari 23 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 yang berlaku untuk zona prioritas dua di 21 Polda. Sedangkan zona prioritas satu yakni di 13 Polda, operasi sudah digelar sejak 21 Desember 2018.

Baca Juga: 68 Perwira Tinggi TNI Dimutasi, Posisi Kapuspen Diganti

"Kecuali ada 13 Polda prioritas satu yaitu Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng DIY, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, NTT dan Papua. Di mana kegiatan operasi ini akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 desember 2018," jelasnya.

Selain itu, dalam operasi ini melibatkan 167.783 personel gabungan TNI, Polri dan stakeholder terkait guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

"Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan diantaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat laut dan udara, Ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas," tandas Suharyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI