Bangun ITF, Jakarta Masih Bergantung pada Bantargebang

Kamis, 20 Desember 2018 | 14:31 WIB
Bangun ITF, Jakarta Masih Bergantung pada Bantargebang
Anies Baswedan. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah meresmikan pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara. Meskipun Ibu Kota telah memiliki fasilitas pengolahan sampah sendiri, Pemprov DKI masih ketergantungan dengan TPST Bantargebang.

Sebab, ITF Sunter hanya mampu mengolah sebanyak 2.200 ton sampah per hari. Sementara, sampah yang dihasilkan oleh Ibu Kota mencapai 8.000 ton per harinya.

"Dengan kapasistasnya akan bisa mengolah seperempat dari produksi sampah yang ada di Jakarta, yaitu 2.200 ton per hari, di Jakarta sekitar 7-8 ribu ton sampah per hari," kata Anies saat ditemui di ITF Sunter, Jakarta Utara, Kamis (20/12/2018).

ITF ditargetkan mulai beroperasi pada 2021 mendatang. Sisa sampah yang tidak mampu diolah di ITF akan tetap dibawa menuju TPST Bantargebang.

Anies memprediksi, TPSR Bantargebang akan berlebihan kapasitasnya pada 2021. Sehingga, pada saat itu kehadiran ITF mampu meringankan bebas TPST Bantargebang.

"Bantargebang sudah tidak lagi sanggup untuk menampung di 2021, karena itu dengan adanya ITF ini kita akan bangun lagi, dan membuat sampah sampah di Jakarta dikirim ke luar," ungkap Anies.

Pembangunan ITF sudah direncanakan sejak era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo. Namun setelah tiga kali berganti gubernur, barulah pada era kepemimpinan Anies Baswedan saat ini ITF akan mulai dilakukan peletakan batu pertama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI