28.328 Polisi dan Tentara Jaga Natal dan Tahun Baru 2019 di Jawa Barat

Kamis, 20 Desember 2018 | 11:09 WIB
28.328 Polisi dan Tentara Jaga Natal dan Tahun Baru 2019 di Jawa Barat
Pembeli memilih pernak-pernik Natal yang dijual di Pasar Asemka, Jakarta, Selasa (4/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 28.328 personel gabungan aparat polisi, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja hingga petugas dari dinas perhubungan siap mengamankan perayaan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di wilayah Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, sekitar 19.279 personel berasal dari Polda Jabar beserta jajaran.

Para personel tersebut akan ditempatkan di 179 pos pengamanan dan di 39 pos pelayanan guna memberikan pengamanan Kamtibmas dan keamanan, keselamatan, ketertiban serta kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) saat Natal dan Tahun Baru. Pihaknya berharap pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya Tahun 2018 ini berjalan baik dan lancar sehingga masyarakat secara umum dapat merasakan dampak nyata dari pelayanan yang diberikan aparat yang bertugas.

"Pengamanan Operasi Lilin Lodaya 2018 Kepolisian RI di Jawa Barat, secara keseluruhan akan mengerahkan 28.328 personel," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada sambutan Apel Gelar pasukan di Jalan Diponegoro Kota Bandung, Kamis (20/12/2018).

"Dan saya selalu Gubernur Jawa Barat, mengucapkan terima kasih kepada Polda Jabar dan TNI serta semua pihak yang berpartisipasi aktif khususnya dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2018 ini," kata dia.

Baca Juga: Senangnya, Ada Mudik Natal Gratis Naik Bus !

Ridwan Kamil menjelaskan perayaan Natal dan Tahun Baru dapat mempengaruhi dan menimbulkan terjadinya peningkatan mobilitas yang cukup tinggi. Kondisi itu bisa berdampak pada potensi kerawanan Kamtibmas sehingga diperlukan pengamanan yang maksimal untuk menjamin terselenggaranya kegiatan-kegiatan tersebut dengan aman dan kondusif.

Potensi ganguan tersebut antara lain potensi kemacetan, kebut-kebutan dan kecelakaan lalu lintas yang berpotensi menimbulkan korban jiwa ataupun kerugian material lainnya.

Kemudian pelanggaran ketertiban umum dan kejahatan yang bersifat konvensional, lalu permasalahan yang berlantar belakang sara seperti pengrusakan atau pembakaran rumah ibadah.

"Lalu yang berikutnya ialah potensi aksi teror dari kelompok radikal di tempat ibadah dan objek-objek vital pusat keramaian," kata Ridwan Kamil.

Selain itu, potensi lainnya yang harus diwaspadai saat Natal dan Tahun Baru 2019 ialah kondisi cuaca yang ekstrem. Apalagi akhir-akhir ini sering terjadi potensi bencana alam berupa tanah longsor dan banjir.

Baca Juga: 4 Negara Ini Tidak Merayakan Natal, Kok Bisa?

Untuk itu Kepolisian daerah Jawa Barat menggelar Operasi Lilin 2018 yang akan dilaksanakan selama 12 hari sejak 21 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI