Suara.com - Habib Bahar bin Smith sempat mencoba melarikan diri dengan memakai nama samaran, Rizal. Dia merupakan tersangka dua kasus di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat.
Di Polda Metro Jaya, Habib Bahar menjadi tersangka kasus ujaran kebencian atau ujaran Jokowi banci. Sementara di Polda Jawa Barat, Habib Bahar menjadi tersangka kasus penganiayaan anak.
Dalam keterangan persnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan jika aksi melarikan diri itu diperintahkan seseorang yang disebut sebagai 'pimpinan'. Namun rencana itu terendus oleh polisi lewat akun media sosial Habib Bahar.
"Setelah tahu video penganiayaan itu viral, di salah satu akun yang disebarkan, yang bersangkutan sempat mengganti akun dan akun-akun tersangka diganti jadi nama Rizal," kata Brigjen Dedi, Rabu (19/12/2018).
Baca Juga: PSI: Fadli Zon Dukung Habib Bahar artinya Pro Penganiaya Anak
Penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat menahan Bahar Smith karena telah memiliki dua alat bukti yang cukup. Penentuan status itu setelah polisi menggelar perkara terkait kasus penganiayaan remaja yang dituduhkan kepada Bahar.
Usai statusnya ditetapkan sebagai tersangka, polisi akhirnya menahan Bahar Smith. Polisi menahan penceramah sekaligus tokoh FPI itu selama dua puluh hari ke depan terhitung mulai 18 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.
Sebelumnya, Habib Bahar bin Smith dilaporkan ke Polres Bogor dengan nomor laporan LP/B/1125/XI/I/2018/JBR/Res Bogor tertanggal 5 Desember 2018.
Dalam laporan tersebut, Habib bahar dan beberapa orang lainnya diduga secara bersama-sama di muka umum melakukan kekerasan terhadap dua orang remaja.
Adapun korban penganiayaan itu berinisial MHU (17) dan Ja (18) dan beralamat di Bogor. Penganiayaan itu diduga terjadi di sebuah pesantren di Kampung Kemang, Bogor, Sabtu (1/12/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Habib Bahar Jadi Tersangka dan Ditahan, Fadli Zon: Kriminalisasi Ulama