Yenny Wahid Cerita Jokowi Kurus yang Kuat di Atas Kapal Perang

Rabu, 19 Desember 2018 | 14:07 WIB
Yenny Wahid Cerita Jokowi Kurus yang Kuat di Atas Kapal Perang
Joko Widodo. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yenny Wahid, putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menganggap Joko Widodo atau Jokowi merupakan seseorang yang kuat, terkenal, dan bisa dipercaya. Hal itu disampaikan Yenny Wahid pada Deklarasi Akbar Ulama se-Madura untuk Jokowi - Ma'ruf Amin.

"Soal qowiyyun itu penting Pak Jokowi. Karena Madura itu kuat dan perkasa," kata Yenny Wahid di Gedung Rato Ebu, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (19/12/2018).

Yenny Wahid menganggap Jokowi kurus dan beda dengan dirinya yang gemuk. Meski demikian, Direktur Wahid Institute ini yakin Jokowi kuat meski memiliki badan yang kurus.

"Bukan dari badan tapi dari mentalnya. Tapi beliau banyak difitnah. Beliau dibilang antek asing, antek aseng. Bayangkan," kata dia.

Baca Juga: Didampingi Yenny Wahid, Jokowi Ziarah ke Makam Gus Dur dan Hasyim Asy'ari

Perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid kemudian berkisah mengenai laki-laki kurus yang menaiki kapal perang di atas Perairan Natuna, Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara.

"Ada seorang laki-laki kurus menaiki kapal perang, kapal itu mengarungi Natuna. Apa yang dilakukan laki-laki itu? Dia mengambil air wudhu di samudera yang luas. Maknanya apa? Tekad dari pemimpin Indonesia untuk menegakkan teritorial bangsa kita," kata Yenny Wahid.

Kisah Yenny Wahid merujuk pada Jokowi. Diketahui, pada Juni 2016 Jokowi pernah mengunjungi Ranai, Natuna. Saat itu Presiden Jokowi beserta menteri terkait melakukan rapat terbatas di atas kapal perang KRI Imam Bonjol dan melepas tembakan ke Han Tan Cou.

Diketahui, Kepulauan Natuna sebagai salah satu beranda terdepan Indonesia dan kawasan strategis nasional. Wilayah tersebut menjadi strategis karena merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

"Saat ini banyak yang bersengketa dengan Cina. Persoalannya di Laut Cina Selatan. Namanya perairan Natuna itu bisa menjadi sengketa. Lalu negara lain mengirim lawyer untuk di pengadilan internasional," katanya.

Baca Juga: Yenny Wahid Sepakat Usul Muhammadiyah Soal Pengguntingan Logo HTI

"Tapi tidak laki-laki kurus ini. Dia bermaklumat bahwa Indonesia itu negara berdaulat. Dia mengairi Kepulauan Natuna. Apa ini yang dibilang dikuasai asing dan aseng? Dia tidak," Yenny Wahid menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI