Demokrat Yakin Pelaku Perusak Atribut Hanya Orang Suruhan Bukan Dalangnya

Rabu, 19 Desember 2018 | 07:44 WIB
Demokrat Yakin Pelaku Perusak Atribut Hanya Orang Suruhan Bukan Dalangnya
Heryd Swanto, ditangkap aparat kepolisian karena tepergok merusak sejumlah bendera Partai Demokrat dan baliho bergambar Susilo Bambang Yudhoyono di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018). [dok.Abdul Halim Pandawa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat memberikan batas waktu 14 hari kepada Polda Riau untuk menyelesaikan kasus perusakan atribut Partai Demokrat yang terjadi di Pekanbaru, Riau pada Sabtu (15/12/2018) lalu.

Tak ingin hanya berhenti pada pelaku pertama, Partai Demokrat meminta Polda Riau menangkap inisiator serta dalang utama dari perusakan itu.

Perusakan baliho serta atribut kampanye yang terjadi di Pekanbaru, Riau melukai hati Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga seluruh kadernya.

Meskipun pelaku perusakan atribut kampanye yang dipasang di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau itu sudah ditangkap pihak kepolisian, namun dari hasil rapat darurat, Demokrat menduga pelaku yang tertangkap itu hanya kambing hitam dari inisiator.

Baca Juga: Ijazah S2 Tapi Jadi Ibu Rumah Tangga, Tasya Kamila Dinyinyiri Warganet

"Polda Riau diharapkan mampu menuntaskan proses hukum hingga ke tingkat yang menyuruh dan melakukan perusakan dalam waktu 14 hari," kata Hinca di Gedung DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018) malam.

Karena itu, Partai Demokrat meminta kerjasama antara pemerintah dengan aparat penegak hukum untuk bisa jujur dan berani mengungkap siapa master mind (dalang utama) dan inisiator dari perusakan ratusan atribut Partai Demokrat.

Selain itu, Partai Demokrat mengharapkan tidak adanya pencarian kambing hitam serta mengorbankan pihak yang tidak berdaya hanya karena untuk menutupi identitas dari si dalang utama.

Hinca juga menambahkan kalau praktek semacam perusakan sedianya harus segera ditindak tegas agar tidak terjadi di kemudian hari. Hal itu diharapkan Partai Demokrat agar tidak menciderai pesta demokrasi di Indonesia.

"Kalau cara-cara seperti ini terus dilakukan akan hancur demokrasi dan rule of the law di negeri ini. Satu lagi, jangan ada negara, di dalam negara," pungkasnya.

Baca Juga: Eggi Sudjana Diusir Gara-gara Teriak Ganti Presiden

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI