Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengakui sempat belajar bahasa Batak dari menantunya, Bobby Nasution.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara “Peringatan Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan silaturahmi Presiden RI Joko Widodo”.
Jokowi, di hadapan hadirin, bahkan mengakui bangga anak perempuannya Kahiyang Ayu mendapat suami asal Medan, Sumatera Utara.
"Saya belajar bahasa ini dari menantu saya (Bobby) orang Batak, jadi saya tahu. Kalau enggak punya menantu orang Batak, enggak tahu saya," ujar Jokowi di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018).
Awalnya, Jokowi menyampaikan Indonesia merupakan negara besar yang memiliki 260 juta penduduk yang tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota. Kemudian Indonesia juga memiliki 714 suku, lebih dari 1.100 bahasa daerah.
Selain itu, Indonesia juga diketahui memiliki agama dan adat yang berbeda-beda dari daerah satu dengan daerah yang lain.
"Saya berikan contoh, saya masuk ke Sumatera Utara. Setelah assalamualaikum, di sana biasanya kalau di Medan itu horas. Itu di Medan," kata Jokowi.
Namun, begitu Jokowi menyambangi daerah Karo salam masyarakatnya sudah berbeda. Padahal, kata Jokowi, dia masih berada di Provinsi Sumatera Utara.
Saat itu, Jokowi menyampaikan salam dengan menyebut horas. Namun, ia diberi tahu tokoh adat kalau salam masyarakat Karo bukan horas, melainkan majuah-juah.
Baca Juga: Daerah Terpencil Indonesia Masih Kekurangan Al Quran
"Disalahkan saya. (Mereka bilang) Pak Presiden di sini bukan horas, Pak. Di sini majuah-juah. Beda lagi," ujarnya.
"Pindah lagi ke Pakpak, ini hanya terpaut sedikit. Di sini beda lagi. Bapak keliru, bukan horas di sini, di sini jua-jua. Ini masih di dalam satu provinsi sudah berbeda-beda seperti itu," Jokowi menambahkan.
Selain itu, salam bahasa Nias juga beda lagi. Di Sumut bagian Selatan, kata Jokowi, bukan horas, melainkan Ya'ahowu.
"Inilah sekali lagi perbedaan-perbedaan yang kita miliki, yang banyak orang tidak merasakan karena tidak mutar ke seluruh Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, selama menjadi Kepala Negara dia sudah menyambangi 34 Provinsi di Indonesia. Selain itu hampir 400 kabupaten dan kota sudah di datangi.
"Masih sisa berarti 100 lebih yang belum saya datangi," katanya.