Suara.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) DKI Jakarta Dhany Sukma menduga ribuan e-KTP yang tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur sengaja dibuang oleh pihak tertentu untuk membuat suasana gaduh di masyarakat jelang Pemilu 2019.
Meski demikian, Dhany mengaku masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait ribuan e-KTP yang tercecer di jalan raya, beberapa waktu lalu.
"Menurut saya sih ke sana arahnya (buat gaduh pemilu). Ini baru dugaan-dugaan, saya tidak bisa menduga memang. Tapi ya kenapa itu harus diletakan di tempat yang akses orangnya lalu-lalang mudah, di lapangan yang jauh dari pantauan CCTV misalnya. Itu kan bisa aja kemungkinan itu terjadi," kata Dhany di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Dhany menjelaskan, ribuan e-KTP yang ditemukan itu dicetak oleh vendor yang ditunjuk langsung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah itu, e-KTP tersebut didistribusikan lewat Pos ke kelurahan. Namun, Dhany mengaku tak mau mendahului penyelidikan yang dilakukan kepolisian terkait kasus tersebut.
Baca Juga: Dirlantas Usul Sistem Ganjil Genap Tetap Berlaku Sampai Tahun 2019
"Itu yang mau dijawab itu kan pertama sumber dari KTP-el (e-KTP) yang tercecer itu dari mana, yang kedua adalah siapa pelakunya. Itu dua hal dulu yang mau dijawab," imbuhnya.
Untuk diketahui, Komisi A DPRD DKI Jakarta menggelar rapat dengar pendapat bersama DisDukcapil, hari ini. Dalam rapat itu, DPRD mempertanyakan 2.153 e-KTP yang tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (8/12) lalu.
Terkait hal itu, Dhany mengatakan telah menjelaskan bahwasnya sejumlah e-KTP yang tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur merupakan cetakan pertama.
"Kita sudah jelaskan bahwa KTP-el yang tercecer merupakan cetakan pertama ketika perekaman massal di tahun 2011, 2012, dan 2013," tutup Dhany.
Baca Juga: Jadi Saksi Kemesraan Jokowi dan Istri, Ria Ricis Mewek