Dengar Keluhan Petani Lele, Sandiaga: Doakan Jangan Jadi Politisi Pil KB

Selasa, 18 Desember 2018 | 15:08 WIB
Dengar Keluhan Petani Lele, Sandiaga: Doakan Jangan Jadi Politisi Pil KB
Sandiaga bertemu para petani lele di Karang Sinom, Kabupaten Indramayu, Selasa (18/12/2018). (Dok. Tim Sandiaga Uno)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno mendapat keluhan dari peternak lele di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Para peternak lele di daerah itu mengeluhkan tingginya harga pakan lele yang masih diimpor dari luar negeri.

Diketahui, Sandiaga mengunjungi sentra budidaya lele di Karang Sinom, Kabupaten Indramayu pada Selasa (18/12/2018). Di sana, Sandiaga berinteraksi dengan para peternak lele. Kebanyakan dari mereka mendoakan agar Prabowo-Sandiaga terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

Salah satu peternak lele Toto Warnoto mengaku di bawah pemerintahan saat ini harga pakan lele mendapat imbas dari kenaikan nilai tukar dolar.

"Pergerakan dolar, berpengaruh pada harga pakan. Bahan baku pakan yang masih impor berpengaruh dari nilai rupiah yang lemah," kata Toto.

Baca Juga: Bertamu ke Ponpes Darul Ulum, Jokowi Jadi Imam Salat Zuhur

Akibatnya, hal tersebut berdampak pada kelangsungan hidupnya. Biaya meningkat karena harus memberikan upah kepada pekerjanya, belum lagi harga lele juga harus dinaikan sebagai imbas dari tingginya harga pakan.

"Sekarang hidup tambah berat. Harga jual lele mahal, omset perdagangan lele turun, termasuk para pembeli pakan menurun," keluh Toto.

Mendengar hal tersebut, Sandiaga meyakini akan menampung keluhan peternak sekaligus pemilik sentra budidaya ikan lele tersebut. Dirinya minta didoakan agar tidak menjadi politisi pil KB.

"Ini amanah, doakan kami jangan jadi politisi pil KB. Tahu kan beda pil KB dan pilpres? Kalau Pil KB, lupa jadi, kalau pilpres, sudah jadi lupa," ujar Sandiaga.

Tak hanya mendapatkan keluhan dari peternak lele, Sandiaga juga mendengar keluhan dari pemilik akademi Migas di Indramayu, Ibu Hanifah. Ibu Hanifah meminta kepada Sandiaga agar segera menciptakan lapangan pekerjaan untuk perempuan di Indramayu.

Baca Juga: Khaidir Dibantai di Masjid, Polisi Tetapkan 3 Tersangka baru

Hal itu diminta Hanifah agar jumlah perempuan yang menjadi pekerja di luar negeri menurun. Permintaan Hanifah pun diungkapkannya karena melihat banyak suami-suami yang menikah lagi karena istrinya bekerja di luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI