Wiranto Ungkap Perusak Atribut PDIP dari Demokrat: Infonya dari Kapolri

Selasa, 18 Desember 2018 | 14:08 WIB
Wiranto Ungkap Perusak Atribut PDIP dari Demokrat: Infonya dari Kapolri
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto (tengah). (Suara.com/Muhamad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut informasi pelaku perusakan atribut PDI Perjuangan di Pekanbaru dari Kepala Kepolisian Indonesia Tito Karnavian. Infomasi itu menyebutkan pelaku perusakan atribut PDI Perjuangan adalah kader Demokrat. Sebaliknya yang merusak atribut Demokrat di Pekanbaru adalah kader PDI Perjuangan.

Terkait detail penyelidikan, Menko Polhukam meminta kepolisian untuk menjelaskan sehingga tidak timbul kesalahpahaman. Wiranto kembali menegaskan bahwa yang ia sampaikan berdasarkan laporan-laporan dari hasil penyelidikan aparat kepolisian di lapangan.

"Yang saya sampaikan betul-betul informasi dari Pak Kapolri pada saat kita berkumpul," ujar Wiranto menanggapi bantahan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Wiranto mempersilakan siapa pun yang bereaksi terhadap pernyataannya tersebut.

Baca Juga: Wiranto Jawab Kekesalan SBY: Saya Bukan Mengarang

"Kalau ada satu reaksi silakan, saya diajak ketemu juga tidak apa-apa, tapi itu betul-betul merupakan sumber resmi dari Polri yang sudah memerintahkan mengusut perusakan-perusakan itu," katanya.

"Saya katakan oknum-oknum berarti tidak ada perintah, tidak ada perencanaan, oknum yang dalam rangka pemikirannya sangat sederhana melaksanakan kegiatan yang seperti ini," tambah Wiranto.

Wiranto menyatakan memberikan penjelasan itu agar masalah tidak berkembang lebih luas.

"Berhenti di situ, biar polisi nanti melakukan penyelidikan, yang salah diusut, ada aturan hukumnya, ada sanksinya, biar dilaksanakan perkembangan yang positif ke arah hukum," katanya.

Wiranto mengingatkan bahwa pemilu bukan untuk terpecah belah, bukan tempat untuk berkonflik, melainkan sebagai ajang memilih pemimpin yang berkualitas. (Antara)

Baca Juga: Atribut Dirusak, Kenapa Demokrat Kesal dengan Ucapan Wiranto?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI