Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto menyinggung soal sulitnya masyarakat Indonesia yang ingin mengutarakan kritiknya kepada pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan Prabowo bertanya mengapa masyarakat mau diintimidasi pemerintah hanya karena berpendapat.
Prabowo mencontohkan pada kasus aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman di mana mobil pribadinya diduga dibakar oleh pihak tak dikenal pada Juli lalu. Meskipun Polda Metro Jaya sudah menegaskan kalau mobil Neno terbakar lantaran korsleting listrik. Namun Prabowo masih meyakini kalau hal itu diakibatkan oleh pembakaran sejumlah preman.
"Kenapa kita harus tunduk-tunduk? Kenapa harus diam diintimidasi? Kenapa pemimpin kita maunya ditakut-takuti? Habieb Rizieq difitnah, negara macam apa? Mbak Neno diserang oleh preman-preman. Tapi preman-preman itu ada yang backing. Apa negara ini yang kita inginkan?" kata Prabowo dalam pidatonya pada acara Konferensi Nasional (Konfernas) di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
Berbicara soal demokrasi, Prabowo menegaskan kalau rakyat memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan pilihannya termasuk pemimpin negara. Menurutnya penggantian pemimpin negara tidak perlu diributkan jika memang sudah diinginkan oleh rakyat itu sendiri.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Mata Wartawan Ada di Dengkul
"Kalau pilot pesawat sudah kelihatan kurang handal kan lebih baik pilotnya diganti? Kalau pengemudi taksi kelihatannya salah jalan terus, apa nggak lebih baik diganti? Ganti camat, ganti bupati biasa," pungkasnya.