Ditantang Jadi Imam Salat, Prabowo: Saya Belum Pantas Jadi Imam

Senin, 17 Desember 2018 | 16:00 WIB
Ditantang Jadi Imam Salat, Prabowo: Saya Belum Pantas Jadi Imam
Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto memberikan pidato politiknya pada acara Pembekalan Relawan Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto merespons mantan kader Partai Gerindra La Nyala Mattalitti, yang menantangnya menjadi imam salat dan membaca surah Al Fatihah.

Atas tantangan eks kader partainya yang kekinian mendukung Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin itu, Prabowo justru mengakui dirinya tak pantas menjadi imam salat.

"Saya enggak takut mengakui, saya merasa tidak pantas menjadi imam salat. Lebih baik saya mengikuti orang yang lebih tinggi ilmunya," ungkap Prabowo dalam pidatonya pada acara Konferensi Nasional (Konfernas) Partai Gerindra di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).

Prabowo menuturkan, dirinya kerapkali diserang memakai isu-isu keagamaan. Selain ditantang salat karena dianggap tak bisa salat, Prabowo mengungkapkan pernah disebut mendukung sistem politik kekhilafahan.

Baca Juga: Tersangka Perusak Atribut Partai di Pekanbaru Ternyata 3 Orang, Tapi...

Soal isu mendukung khilafah, Prabowo menegaskan bisa menepisnya. Tapi kalau ditantang menjadi imam salat, ia mengakui ilmu keislamannya belum mumpuni.

"Untuk apa saya bohong, untuk apa saya pura-pura. Saya kalau enggak mengerti saya tanya ustaz, 'Pak Ustaz bagaimana ini?'. Beliau jelaskan, apakah islam ini radikal? 'oh tidak benar,'” ungkap Prabowo mencontohkan percakapannya dengan ustaz.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI