Suara.com - Neno Warisman mengakui momentum Reuni 212 menjadi kesempatan emas bagi pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga untuk mendulang suara. Neno Warisman pun mengusahakan agar Prabowo bisa berpidato pada saat acara reuni berlangsung.
Wakil Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga ini menjadi panitia acara dalam Reuni 212 yang bertugas menyusun daftar acara.
Sesuai susunan acara, Neno Warisman memastikan agar Prabowo bisa berpidato di tengah massa Reuni 212 yang memenuhi Monas, Jakarta Pusat.
"Saya ingin tetap minta Pak Prabowo untuk berdiri dan Pak Prabowo harus bicara. Karena apa, karena ini (Reuni 212) kesempatan besar luar biasa," kata Neno Warisman saat mengisi ceramah di Pengajian Kebangsaan di Kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2018).
Sesaat sebelum waktunya Prabowo berpidato, salah seorang petinggi meminta kepada Neno Warisman untuk membatalkan rencana pidato Prabowo. Usulan itu pun ditentang keras oleh Neno Warisman.
Neno Warisman pun melakukan koordinasi dengan salah satu pembawa acara Reuni 212 yakni Ustaz Haikal Hasan untuk tetap memberikan panggung kepada Prabowo. Akhirnya, Prabowo pun bisa berpidato dalam acara meskipun dalam durasi yang singkat.
"Banyak hal yang sulit di belakang panggung. Tapi saya katakan, apapun siapapun yang melarang Pak Prabowo untuk bicara, saya tidak setuju," ungkap Neno Warisman.
Neno Warisman pun memastikan, suara dari 212 seluruhnya sudah bulat untuk mendukung Prabowo - Sandiaga.
Bahkan, ia bersama dengan alumni 212 juga akan meluncurkan aplikasi Relawan Ganti Presiden (RGP) untuk menghimpun jihad harta demi kemenangan Prabowo - Sandiaga.
"Kekuatan kita bersama dengan 212 Insyaallah bergabung. satu hati, satu pikiran, satu langkah gerakan, satu kemenangan bersama," pungkasnya.