Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais akan mengadakan safari doa selama proses kampanye Pilpres 2019. Dalam safari doa itu, Amien Rais bakal mengajak seluruh warga mendoakan agar pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi segera berakhir.
Setiap diakhir salat, Amien Rais meminta kepada warga untuk menambahkan doa agar Indonesia mendapatkan pemimpin baru menggantikan Jokowi.
Dengan kekuatan doa, Amien Rais optimis pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2019.
"Saya minta sejak sekarang ditambah setengah menit doa. Tiap setelah salat. Syukur-syukur kalau yang bangun malam itu lebih tokcer lagi," kata Amien Rais saat memberikan ceramah di Pengajian Kebangsaan di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2018).
Jika dalam Pilpres 2019 Jokowi - Maruf kalah suara dengan Prabowo - Sandiaga, maka sosok Prabowo - Sandiaga lah yang akan memimpin Indonesia. Dalam doa itu, Amien Rais mengajak warga agar mendoakan kemenangan untuk Prabowo - Sandiaga.
"Pakai Bahasa Indonesia, Jawa terserah lah. Ya Allah mudah-mudahan engkau berikan kepada bangsa dan umat Islam presiden baru yang lebih ramah kepada agamamu, akan membela agamamu," lanjut Amien Rais.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Neno Warisman mengatakan, ajakan untuk salat terutama salat malam atau tahajud mendoakan kemenangan Prabowo - Sandiaga merupakan salah satu agenda yang ada di dalam safari doa. Rencananya, safari doa itu akan digelar di tiap daerah secara bergiliran.
"Ya itu (ajakan salat) juga included didalamnya. Karena bagi kita tahajud memang biasa kita lakukan," tutur Neno Warisman.
Saat ini, Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga pun sedang menyiapkan petunjuk pelaksanaan (juklak) pelaksanaan safari doa. Tim panitia safari doa juga masih digodok di internal kepengurusan.
"Tadi sudah membuatkan semacam, bukan AD/ART, tapi juklaknya. Siapa dan bagaimana itu kita nanti sebar luaskan, safari doanya nanti kita sebarluaskan," pungkas Neno Warisman.