SBY: It's Not My Competition, Tapi Kenapa Saya Dibeginikan?

Minggu, 16 Desember 2018 | 01:05 WIB
SBY:  It's Not My Competition, Tapi Kenapa Saya Dibeginikan?
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui, menyayangkan insiden perusakan baliho dan atribut partai dan bergambar dirinya oleh orang tak dikenal,  saat ia berkunjung ke Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018). [Sarman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap adanya tindakan polisi yang menangkap lelaki bernama Heryd Swanto (22) terkait aksi perusakan atribut partainya di Pekanbaru, Riau sudah mengarah ke titik terang.

Dia pun mengklaim sudah mendapatkan bukti siapa pihak yang menggerakkan pelaku terhadap perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat.

"Saya dapat bukti baru, Alhamdulillah makin terang pihak mana mengarsiteki dan mengarahkan tindakan sangat tak terpuji ini. Bagi saya kebenaran dan keadilan harus terang di Riau," kata SBY seperti dikutip Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (16/12/2018).

Namun, SBY tak merinci siapa orang yang dianggap menjadi dalang di balik aksi perusakan atribut partainya. Dia merasa heran mengapa dirinya yang menjadi sasaran tembak terkait kontestasi Pilpres 2019 antara pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca Juga: City Kembali Puncaki Klasemen, Pep Angkat Topi buat Sterling

"Yang menjadi Capres itu Prabowo dan Jokowi, bukan saya, kompetisi ini adalah milik mereka, it's not my competition. Tapi kenapa saya dibeginikan?" ujarnya.

Dia pun mempertimbangkan turun gunung lebih cepat usai mengalami hal tak mengenakan bagi dirinya dan partai dipimpinnya. SBY kemudian teringat perang dunia kedua, di mana perang tersebut merupakan perang antara Asia dan Eropa, Namun Amerika turun tangan karena Hawai di serang oleh Jepang.

"Apakah saya harus melibatkan diri dalam peperangan ini?," tuturnya sambil berlalu meninggalkan wartawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI