Suara.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengakui sedih, setelah mendapat informasi adanya pertunjukan pesta seks yang terjadi di salah satu losmen di kawasan Condongcatur, Depok Sleman pada Selasa (11/12/2018) lalu.
"Sedih aku, malu, saya enggak mengerti kenapa di Jogja kok bisa terjadi seperti itu," ujarnya saat meresmikan Balai Desa Caturtunggal, Depok, Sleman pada Sabtu (15/12/2018).
Orang nomor satu di DIY ini berharap, kasus itu adalah yang pertama dan terakhir karena sangat tidak sesuai dengan norma serta kebudayaan Yogyakarta.
"Cara menanggulangi? Kene ngawasi siji-siji yo raiso," katanya seperti diberitakan Harian Jogja—jaringan Suara.com.
Baca Juga: SBY: Sama Saja Menginjak dan Membuang Saya ke Selokan
Oleh karena itu, HB X berharap masyarakat memiliki pola pikir dan itikad yang baik. Kegiatan seperti itu, menurutnya tidak beradab dan merupakan penistaan terhadap diri sendiri.
"Proses hukum harus tetap berjalan. Hukum harus ditegakkan agar tidak terjadi lagi kegiatan seperti itu," ucapnya.
Sebelumnya, Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY mengamankan 12 orang yang diduga melakukan kegiatan pesta seks di salah satu homestay di daerah Condongcatur, Depok, Sleman pada Selasa (11/12/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Polisi Hadi Utomo menjelaskan sudah menetapkan dua tersangka pada peristiwa tersebut, yaitu AS dan HK.
"Kami menetapkan kedua orang tersebut sebagai tersangka karena berdasarkan saksi dan barang bukti yang kami temukan. Kami juga menemukan keterangan yang sesuai antara satu saksi dengan yang lainnya yang mengarahkan kepada kedua orang tersebut," ujarnya pada Jumat (14/12/2018) di Mapolda DIY.
Baca Juga: Kang Emil Sumbang Rp 5 M Buat Korban Puting Beliung di Bogor
Berita ini kali pertama diterbitkan Harianjogja.com dengan judul ”Sultan Malu Ada Pesta Seks di Sleman: Kene Ngawasi Siji-Siji Yo Raiso...”